Aplikasi Chat Orang Dekat Trump Dibobol Hacker

1 hour ago 1

Jakarta, CNBC Indonesia - Aplikasi chat yang digunakan oleh mantan Penasihat Keamanan Nasional Presiden Amerika Serikat Donald Trump, Mike Waltz, menyetop layanannya setelah dibobol hacker.

Smarsh, perusahaan pengelola aplikasi TeleMessage yang digunakan oleh Waltz, mengumumkan penghentian layanan sementara lewat email. Mereka menyatakan sedang melakukan penyelidikan potensi peristiwa keamanan dan menghentikan layanannya sebagai bentuk kehati-hatian ekstra.

Pembobolan tersebut juga membuat Departemen Keamanan Dalam Negeri AS (Homeland Security) memblokir aplikasi yang sama di semua perangkat komunikasi yang digunakan oleh personil mereka. Homeland Security menyatakan semua petugas bea cukai dan penjaga perbatasan AS sudah mematikan TeleMessage.

"Penyelidikan tentang kebocoran masih berlangsung," kata pejabat pemerintah AS.

Waltz terpotret oleh fotografer Reuters sedang menggunakan TeleMessage di HP-nya saat mengikuti rapat kabinet di Gedung Putih. TeleMessage adalah versi tidak resmi dari aplikasi chat tersandi, Signal.

Sehari setelah rapat kabinet tersebut, Waltz diberhentikan dari posisinya sebagai penasihat Trump. Posisi Waltz sudah lama dikabarkan goyah setelah ia tanpa sengaja mengundang wartawan ke grup chat yang berisi pejabat tinggi urusan keamanan Amerika Serikat. Menteri Pertahanan Amerika Serikat Pete Hegseth membagikan rencana pemboman markas pemberontak di Yaman lewat grup chat tersebut.

Pada Minggu, hacker dikabarkan berhasil membobol infrastruktur aplikasi TeleMessage yang digunakan oleh Waltz. 

Trump memecat Waltz pada Kamis (1/5/2025) dan menunjuk Menteri Luar Negeri Marco Rubio sebagai pengganti sementara.

Mengutip Reuters, alasan pemecatan ini adalah keinginan Trump untuk menominasikan Waltz sebagai Duta Besar AS untuk Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB). Trump menambahkan bahwa Waltz telah bekerja keras untuk mengutamakan kepentingan bangsa.

"Wakil Waltz, Alex Wong, seorang pakar Asia yang merupakan pejabat Departemen Luar Negeri yang berfokus pada Korea Utara selama masa jabatan pertama Trump, juga dipaksa keluar dari jabatannya," ujar dua orang pejabat lainnya kepada Reuters.


(dem/dem)

Saksikan video di bawah ini:

Video: Nasib Investasi Kripto RI di Tengah Perang Dagang-Pajak Tinggi

Next Article Riset Ungkap Alasan iPhone Lebih Gampang Dibobol dari HP Android

Read Entire Article
Berita Kasus| | | |