Asing Saling Sikut Masuk ke Indonesia. Bawa Cuan Puluhan Triliun

5 hours ago 1

Jakarta, CNBC Indonesia - Arus dana asing akhirnya tercatat beli bersih dari pasar keuangan domestik pada pekan lalu. Aksi inflow tersebut telah terjadi selama empat pekan beruntun dengan total lebih dari Rp10 triliun yang menandakan sentimen kepercayaan diri asing untuk kembali masuk ke pasar di Tanah Air.

Bank Indonesia merilis data transaksi 14 - 15 Mei 2025, secara agregat investor asing tercatat beli neto sebesar Rp4,14 triliun, terdiri dari beli neto sebesar Rp4,52 triliun di pasar saham dan Rp1,14 triliun di Sekuritas Rupiah Bank Indonesia (SRBI), serta jual neto sebesar Rp1,52 triliun di pasar Surat Berharga Negara (SBN).

Sepanjang tahun 2025 (year to date/ytd), berdasarkan data setelmen sampai dengan 15 Mei 2025, investor asing tercatat jual neto sebesar Rp52,53 triliun di pasar saham dan Rp20,54 triliun di SRBI, serta beli neto sebesar Rp29,10 triliun di pasar SBN.

Salah satu alasan masuknya dana asing ke Tanah Air yakni karena kesepakatan tarif dagang antara Amerika Serikat (AS) dengan China hingga 90 hari ke depan.

AS dan China mencapai kesepakatan untuk menurunkan tarif impor secara signifikan selama 90 hari ke depan masing-masing sebesar 115 persen poin. AS memangkas tarif dari 145% menjadi 30%, sementara China menurunkan pajak terhadap barang asal AS dari 125% menjadi 10%. Kesepakatan ini memberikan angin segar bagi pasar global, termasuk Indonesia, karena meredanya ketegangan perdagangan.

Selain itu, nilai tukar rupiah terhadap dolar AS yang cenderung menguat mendorong investor asing untuk masuk ke Indonesia.

Secara mingguan, rupiah terpantau menguat sebesar 0,45%. Hal ini berbeda dengan pekan sebelumnya yang terkoreksi 0,49%.

Stabilitas nilai tukar rupiah memainkan peran penting dalam menarik investasi asing ke Indonesia.

Ketika rupiah tidak mengalami fluktuasi tajam, investor lebih percaya diri dalam menanamkan modal karena mereka tidak perlu khawatir tentang risiko depresiasi yang dapat menggerus nilai investasi mereka.

Lebih lanjut, stabilitas rupiah mencerminkan kondisi ekonomi yang sehat dan kebijakan moneter yang efektif, sehingga meningkatkan kepercayaan investor terhadap pasar keuangan Indonesia.

Di sisi lain, stabilitas rupiah juga mempermudah transaksi serta arus modal masuk ke Indonesia, karena investor asing tidak perlu menghadapi biaya konversi mata uang yang tinggi atau ketidakpastian nilai tukar. Dengan demikian, rupiah yang stabil memberikan kepastian ekonomi dan mengurangi risiko investasi, menjadikan Indonesia sebagai destinasi yang lebih menarik bagi investor asing.

CNBC INDONESIA RESEARCH

[email protected]

(rev/rev)

Read Entire Article
Berita Kasus| | | |