Banyak Warga RI Punya Asuransi, Ternyata Sumbernya dari Sini

23 hours ago 6

Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks literasi keuangan perasuransian meningkat menjadi 45,45% pada tahun 2025 dari sebelumnya 36,90%. Adapun peningkatan literasi disebabkan oleh maraknya masyarakat yang berbelanja online.

Dalam rilis hasil Survei Nasional Literasi dan Inklusi Keuangan (SNLIK) tahun 2025, Kepala Eksekutif Pengawas Perilaku Pelaku Usaha Jasa Keuangan, Edukasi, dan Pelindungan Konsumen, Friderica Widyasari Dewi menjelaskan peningkatan pengetahuan masyarakat akan asuransi disebabkan oleh adanya fitur asuransi dalam belanja online.

"Mereka belanja di marketplace ada asuransinya jadi mereka tahu kalo belanja ditanya mau pakai asuransi atau enggak, jadi tau," ujar Friderica dalam konferensi pers hasil Survei Nasional Literasi dan Inklusi Keuangan (SNLIK) tahun 2025, di Gedung BPS, Jumat (2/5/2025).

Tak hanya dari literasi, dari sisi indeks inklusi keuangan pun meningkat pesat dari 12,21% pada 2024 menjadi 28,50% pada 2025.

Secara keseluruhan, indeks literasi keuangan nasional meningkat pada tahun 2025. Berdasarkan metode keberlanjutan dalam SNLIK 2025 literasi keuangan menjadi 66,46%. Sementera berdasarkan metode cakupan DNKI sebesar 66,64%. Angka tersebut lebih tinggi dibandingkan dengan SNLIK 2024 sebesar 65,43%.

Sementara indeks inklusi keuangan nasional meningkat dari 75,02% pada SNLIK 2024 menjadi 80,51% berdasarkan metode keberlanjutan dan 92,74% berdasarkan metode cakupan DNKI.

Metode keberlanjutan adalah metode perhitungan cakupan 9 sektor. Yakni, sektor perbankan, pasar modal, perasuransian, lembaga pembiayaan, dana pensiun, pegadaian, lembaga keuangan mikro, fintech lending (pindar), dan PT permodalan Nasional Madani serta penyelenggara sistem pembayaran (PSP) yang konsisten dengan perhitungan SNLIK.

Metode cakupan DNKI adalah metode perhitungan dengan memperluas cakupan sektor keuangan dimana cakupan perhitungan SNLIK 2024 dengan tambahan BPJS dan Lembaga Jasa Keuangan (LJK) lainnya.


(dem/dem)

Saksikan video di bawah ini:

Video: Tegas! Prabowo Minta Kontribusi Dapen-Asuransi Wajib Dipacu

Next Article Premi Asuransi Komersial Tumbuh 2,8% per Oktober 2024

Read Entire Article
Berita Kasus| | | |