Jakarta, CNBC Indonesia - Ekonomi Jepang menyusut untuk pertama kalinya dalam setahun. Dari data awal pemerintah, produk domestik bruto (PDB) terkontraksi 0,2% secara kuartalan (qtq) pada Q1 2025.
Angka ini lebih buruk dibandingkan dengan ramalan analis melalui jajak pendapat Reuters, kontraksi 0,1%. Sebelumnya di Q4 2025, Jepang mencatat pertumbuhan 0,6%.
"Ini adalah kontraksi triwulanan pertama dalam setahun, dibebani oleh kekhawatiran atas dampak kebijakan perdagangan AS di bawah Presiden (Donald) Trump dan lemahnya permintaan dari mitra dagang utama termasuk China," tulis Trading Economics, mengutip Kantor Kabinet Jepang, Jumat (16/5/2025).
Konsumsi swasta, yang mencakup lebih dari setengah output ekonomi, meleset dari perkiraan kenaikan 0,1%. Pengeluaran pemerintah juga mandek setelah meningkat pada tiga triwulan sebelumnya.
Sementara itu, perdagangan bersih menyeret PDB. Ekspor turun untuk pertama kalinya sejak Q1 2024 (-0,6% vs 1,7% pada Q4), sementara impor rebound (2,9% vs -1,4%).
Secara tahunan (yoy), ekonomi mengalami kontraksi 0,7%. Ini pun lebih buruk dari konsensus penurunan 0,2% dan pembalikan dari kenaikan 2,4% yang direvisi naik pada Q4.
(sef/sef)
Saksikan video di bawah ini:
Video: Pesawat Militer Jepang Jatuh ke Danau Usai Lepas Landas
Next Article Pekerja Migran di Jepang Tembus Rekor, Tetangga RI Mendominasi