Harga Emas Kembali Ganas! Kapan Tembus US$3.300?

6 hours ago 1

Jakarta, CNBC Indonesia - Harga emas dunia menunjukkan kilaunya dengan melesat signifikan. Melemahnya dolar Amerika Serikat (AS) mendorong kenaikan harga emas.

Pada perdagangan Selasa (20/5/2025), harga emas dunia melesat 1,86% di level US$3.289,01 per troy ons. Penguatan ini menjadi kenaikan harga emas selama dua hari beruntun. Harga penutupan kemarin juga menjadi yang tertinggi dalam tujuh hari terakhir.

Pada perdagangan hari ini Rabu (21/5/2025) hingga pukul 06.22 WIB, harga emas dunia di pasar spot menguat 0,08% di posisi US$3.291,58 per troy ons.

Harga emas naik lebih dari 1% pada perdagangan Selasa karena dolar AS yang semakin melemah dan saham merosot di tengah ketidakpastian atas kebijakan tarif AS dan potensi gencatan senjata antara Rusia dan Ukraina. Investorpun kembali beralih ke aset aman seperti emas.

Pada perdagangan Selasa (20/5/2025), indeks dolar AS melemah 0,31% di level 100,12. Pelemahan ini menjadi penurunan indeks dolar AS selama dua hari beruntun.

Merosotnya dolar AS, terbebani oleh kehati-hatian The Federal Reserve (The Fed) atas ekonomi, setelah mengalami aksi jual secara luas pada hari Senin setelah lembaga pemeringkat Moody's menurunkan peringkat utang negara AS, satu tingkat turun dari "AAA" menjadi "AA1" pada hari Jumat karena kekhawatiran tentang utang negara yang terus meningkat.

Dolar yang lebih lemah membuat emas batangan lebih murah bagi pembeli yang memegang mata uang lain.

"Masih ada tingkat ketidakpastian di pasar. Yang paling menonjol, penurunan peringkat Moody's, melemahnya dolar telah mendukung kompleks logam mulia secara keseluruhan," UJAR David Meger, direktur perdagangan logam di High Ridge Futures, kepada Reuters.

Saham AS melemah karena investor fokus pada pemungutan suara penting di Washington atas pemotongan pajak besar-besaran Presiden AS Donald Trump.

Emas batangan dianggap sebagai aset yang aman selama periode ketidakpastian geopolitik dan ekonomi.

"Emas akan mengalami resistensi serius pada level US$3.350 per troy ons dengan beberapa resistensi kecil pada US$3.300 per troy ons. Kami diperdagangkan dalam kisaran baru US$3.150 hingga US$3.350 per troy ons," menurut Phillip Streible, kepala strategi pasar di Blue Line Futures.

Sementara itu, Uni Eropa dan Inggris mengumumkan sanksi baru terhadap Rusia pada hari Selasa tanpa menunggu AS untuk bergabung, sehari setelah Presiden Donald Trump berbicara dengan Vladimir Putin tetapi tidak dapat memperoleh janji untuk gencatan senjata di Ukraina.

CNBC INDONESIA RESEARCH

[email protected]

(saw/saw)

Read Entire Article
Berita Kasus| | | |