Industri Asuransi Berkumpul, DAI Soroti Hal Ini

9 hours ago 2

Jakarta, CNBC Indonesia - Industri perasuransian Indonesia menyelenggarakan Indonesia Insurance Summit (IIS) 2025. Acara ini merupakan inisiatif kolaboratif dari Dewan Asuransi Indonesia (DAI) bersama lima asosiasi anggotanya, yaitu Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia (AAJI), Asosiasi Asuransi Umum Indonesia (AAUI), Asosiasi Asuransi Syariah Indonesia (AASI), Asosiasi Perusahaan Pialang Asuransi dan Reasuransi Indonesia (APPARINDO), serta Asosiasi Penilai Kerugian Asuransi Indonesia (APKAI).

Tahun ini, IIS mengangkat tema besar "Reimagining the Future of Insurance: Innovation for a Sustainable Future", sebagai bentuk komitmen industri untuk mendorong inovasi dan keberlanjutan secara menyeluruh. IIS 2025 terdiri dari rangkaian kegiatan yang berlangsung selama empat hari.

Ketua Dewan Asuransi Indonesia (DAI) Yulius Bhayangkara menyebut acara ini digelar sebagai bagian dari kolaborasi antara industri perasuransian sebab industri ini terkotak-kotak. Hal ini kata dia menjadi tantangan bagi industri asuransi.

"Bagaimana kita sesuatu lebih relevan, dari seluruh silo yang ada. Tetapi kita lihat antusiasnya tinggi, bentuk kolaborasinya terlihat cukup baik. Saya percaya Insurance Summit tahun ini akan memberikan dampak positif buat industri perasuransian," ungkap dia dalam Indonesia Insurance Summit (IIS) 2025, Kamis (23/5/2025).

Dia memaparkan acara ini mengupas beberapa hal, termasuk kolaborasi antara asuransi kesehatan dan industri kesehatan untuk penyempurnaan industri asuransi.

"Maka, adanya kolaborasi dan diskusi dengan kementerian kesehatan sangat penting karena penyempurnaan sangat diperlukan dengan bekerja sama dengan industri yang lain, dalam hal ini asuransi kesehatan dengan industri kesehatan," tambah Yulius.

Selain itu, IIS juga membahas tentang ancaman siber dan perlindungan data di tengah kemajuan teknologi. Menurut Yulius, industri asuransi mengumpulkan banyak data konsumen cukup sensitif.

"Jadi pemantauan-pemantauan ini sangat penting dan yang paling penting selain itu kita memahami apa yang regulator mau, maka ada sesi khusus di mana regulator ke depan mau seperti apa," terang dia.

Yulis melanjutkan forum ini menghadirkan regulator dari negara lain. Sehingga pihaknya bisa melakukan komparasi antara regulasi yang diterapkan Indonesia dan negara lain.

"Bahkan pada kesempatan ISS tahun ini ada Kementerian Keuangan hadir, Komisi XI DPR, hadir dan pelaku industri seperti Jonan hadir, menyampaikan insight tentang apa yang sudah dilakukan dan harus dilakukan," pungkas Yulius.

Untuk diketahui, IIS 2025 dimulai dengan Welcoming and Networking Night pada 21 Mei 2025 di Gamelan Ballroom, Sofitel Bali Nusa Dua, sebagai ajang pertemuan informal dan silaturahmi antara regulator, pelaku industri, dan mitra strategis. Seminar utama diselenggarakan selama dua hari, yaitu pada 22 dan 23 Mei 2025, dengan agenda pembahasan mencakup roadmap industri perasuransian, integrasi prinsip ESG dan green finance, penguatan regulasi, transformasi digital, serta risiko-risiko baru dalam ekosistem asuransi.

IIS 2025 ditutup dengan sesi Golf Networking pada 24 Mei 2025 yang berlangsung di New Kuta Golf Pecatu, sebagai wadah relaksasi sekaligus memperkuat jejaring bisnis secara informal.


(dpu/dpu)

Saksikan video di bawah ini:

Video: Industri Perasuransian Siap Hadapi Tantangan & Pacu Bisnis

Next Article Video: Industri Perasuransian Siap Hadapi Tantangan & Pacu Bisnis

Read Entire Article
Berita Kasus| | | |