Jangan Panik! LPS Ungkap Dampak Kebijakan Tarif AS Sangat Kecil ke RI

7 hours ago 2

Jakarta, CNBC Indonesia - Kebijakan Presiden AS, Donald Trump yang menaikkan tarif terhadap produk dari berbagai negara diyakini bakal menambah tekanan terhadap ekonomi global termasuk ke Indonesia.

Kendati demikian, Ketua Dewan Komisioner Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) Purbaya Yudhi Sadewa mengatakan bahwa hal tersebut tidak perlu direspon dengan berlebih. Karena ia melihat ekspor Indonesia ke AS tidak sebesar Vietnam dan Kamboja.

"Vietnam dan Kamboja menjadi negara paling rentan terhadap kebijakan tarif impor AS karena tingginya tarif resiprokal dan besarnya porsi ekspor ke AS terhadap PDB. Sementara Indonesia menghadapi tarif yang lebih tinggi, namun ekspornya lebih rendah," kata Purbaya dalam Investment Forum 2025 di Jakarta, Jumat, (16/5/2025).

Seperti diketahui, besaran tarif yang di patok AS ke Indonesia sebesar 32%, sementara untuk Vietnam 46% dan Kamboja sebesar 49%.

Sehingga lanjut Purbaya, seandainya ada gonjang ganjing dasyat yang terjadi secara global akibat aksi Donald Trump itu, Indonesia menjadi negara yang terdampak paling kecil.

"Kita negara terdampak paling kecil. Apalagi kita diuntungkan tarif lebih kecil, walaupun ada indikasi tim negosiasi tarifnya lebih tinggi. Harusnya kan negosiasi makin turun kok makin tinggi. Harusnya sih masih lebih rendah atau sama. Kalau sama mah gak usah ada tim negosiasi," terangnya.

Lebih jauh Ia pun masih optimis ekonomi Indonesia ke depan bisa lebih baik lagi, mengingat indikator konsumsi masih terjaga dengan baik dan penjualan ritel masih tumbuh positif yang didukung oleh kepercayaan konsumen.

"LEI dan CEI LPS mengindikasikan ekonomi RI yang relatif stabil dan tidak ada indikasi pelemahan ke depannya," terangnya.


(dpu/dpu)

Saksikan video di bawah ini:

Video: RI Diramal "Sukses" Negosiasi Dagang Trump, Asing Siap Masuk RI

Next Article Video: Tarif Impor Trump Bikin Rupiah Anjlok, Dolar Tembus Rp16.400-an

Read Entire Article
Berita Kasus| | | |