Kiamat Driver Online Bawa Petaka Baru di AS, Ribuan Mobil Ditarik

Jakarta, CNBC Indonesia - Mobil tanpa sopir atau self-driving, membawa banyak petaka di Amerika Serikat.

Setidaknya itu yang terjadi pada Waymo, perusahaan kendaraan otonom milik raksasa teknologi Alphabet (Google).

Perusahaan baru saja mengumumkan penarikan (recall) lebih dari 1.200 mobil self-driving setelah serangkaian insiden yang menyoroti celah dalam sistem otonom mereka.

Waymo menarik 1.212 unit kendaraan yang menggunakan sistem mengemudi otomatis generasi kelima.

Penarikan ini dilakukan setelah investigasi oleh Badan Keselamatan Lalu Lintas Jalan Raya Nasional (NHTSA) mengungkapkan adanya 16 kecelakaan sejak 2022.

Meski tak ada korban luka dalam insiden-insiden tersebut, NHTSA tetap membuka penyelidikan sejak Mei 2024 karena beberapa taksi otomatis (robotaxi) Waymo menunjukkan perilaku berkendara yang diduga melanggar hukum lalu lintas.

"Beberapa insiden melibatkan tabrakan dengan objek yang sangat terlihat jelas dan semestinya bisa dihindari oleh pengemudi kompeten," kata pihak NHTSA, dikutip dari Reuters, Kamis (15/5/2025).

Waymo, yang saat ini mengoperasikan lebih dari 1.500 kendaraan di kota-kota besar seperti San Francisco, Los Angeles, Phoenix, dan Austin, mengklaim telah menyelesaikan masalah ini melalui pembaruan perangkat lunak pada Desember 2024. Namun, kejadian ini menjadi titik kritis yang mengancam masa depan transportasi otonom.

Kasus Waymo bukanlah yang pertama. Pada tahun lalu, General Motors juga harus memangkas pendanaan untuk unit Cruise setelah insiden serius yang melukai pejalan kaki.

Zoox, unit mobil otonom Amazon, juga turut ditarik dari jalanan setelah kecelakaan di Las Vegas.

Sebanyak 270 kendaraan tanpa pengemudi ditarik dari pasar setelah sebuah robotaxi yang tidak berpenghuni terlibat dalam sebuah tabrakan dengan sebuah mobil penumpang di Las Vegas, Nevada.

(fab/fab)

Next Article Kiamat Driver Online Sudah Sampai Asia, Makin Dekat ke RI