Perang Lawan AS di Depan Mata, Begini Persiapan Tempur Iran

5 hours ago 1

Jakarta, CNBC Indonesia - Di tengah ketegangan yang terus membayangi negosiasi program nuklir Iran, Kepala Staf Angkatan Bersenjata Iran, Mayor Jenderal Mohammad Baqeri, menyatakan bahwa kemampuan pertahanan udara negaranya telah meningkat secara signifikan.

Pernyataan ini disampaikan di saat Amerika Serikat memperkuat kehadiran militernya di kawasan, dan prospek keberhasilan pembicaraan diplomatik mengenai pengayaan uranium kian meragukan.

Berbicara dalam sebuah pertemuan pertahanan udara nasional, Baqeri mengatakan bahwa dalam setahun terakhir, Iran telah mengalami peningkatan lima kali lipat dalam jumlah radar, sistem pemantauan, dan perangkat deteksi.

Informasi ini disampaikan oleh kantor berita semi-resmi Tasnim News Agency, sebagaimana dikutip Newsweek, Rabu (21/5/2025). Ia juga menambahkan bahwa kemampuan Iran untuk mencegat dan menghancurkan ancaman udara kini telah meningkat hingga tiga kali lipat.

"Wilayah udara Iran terus berada dalam pengawasan ketat. Jika musuh melakukan kesalahan atau berniat menyerang republik Islam ini, pasukan bersenjata kami memiliki kemampuan dan kesiapan penuh untuk menghadapi mereka," ujar Baqeri, dikutip oleh IRNA News Agency.

Peningkatan postur militer ini terjadi di tengah kebuntuan perundingan antara Teheran dan Washington terkait pengayaan uranium.

Presiden AS Donald Trump telah mengisyaratkan kemungkinan aksi militer jika negosiasi kembali gagal. Amerika Serikat menuntut Iran untuk menghentikan pengayaan uranium, namun pemimpin tertinggi Iran, Ayatollah Ali Khamenei, menegaskan penolakan keras terhadap tuntutan tersebut.

"Pernyataan Amerika bahwa 'kami tidak akan membiarkan Iran memperkaya uranium' adalah omong kosong total," tulis Khamenei dalam akun X miliknya. Pernyataan tersebut menyoroti ketegangan yang terus meningkat dan meragukan kemungkinan tercapainya kesepakatan damai dalam waktu dekat.

Sementara itu, militer AS terus memperkuat posisinya. Enam jet tempur F-15 telah dikerahkan ke Pangkalan Udara Diego Garcia di Samudra Hindia, menurut laporan The War Zone yang mengutip pejabat pertahanan AS. Lokasi pangkalan tersebut berada dalam jangkauan untuk melancarkan serangan udara ke Iran, memperlihatkan kesiapan militer Washington dalam menghadapi segala kemungkinan.

"F-15 dikerahkan sebagai bagian dari perlindungan kekuatan," kata Komandan Matthew Comer, juru bicara Komando Indo-Pasifik AS kepada The War Zone.

Iran sendiri baru-baru ini memperkenalkan rudal balistik baru yang diklaim mampu mencapai target-target milik AS, menambah daftar kekuatan militer yang disiapkan Teheran di tengah tekanan internasional.

Pemerintah Iran tetap berkukuh bahwa pengayaan uranium yang mereka lakukan adalah murni untuk program nuklir sipil dan berada di bawah pengawasan Badan Energi Atom Internasional (IAEA). Namun, Amerika Serikat, Israel, dan IAEA menyatakan kekhawatiran bahwa tingkat dan aktivitas pengayaan Iran dapat memungkinkan negara itu mengembangkan senjata nuklir.

Kondisi ini menempatkan kawasan pada ketegangan tinggi, di mana diplomasi dan ancaman militer berjalan beriringan. Meskipun perundingan nuklir masih dijadwalkan untuk berlanjut, peluang terjadinya kebuntuan justru meningkat.


(luc/luc)

Saksikan video di bawah ini:

Video: Iran & AS Sepakat Lanjutkan Negosiasi Soal Nuklir

Next Article Israel-Iran di Ambang Perang, 7 Ahli Nuklir Rusia Diam-Diam ke Teheran

Read Entire Article
Berita Kasus| | | |