Proyek Investor Italia Jalan, Minyak RI Bisa Nambah 90.000 Barel!

7 hours ago 5

Jakarta, CNBC Indonesia - Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia membeberkan bahwa pada tahun 2027-2028 mendatang pihaknya menargetkan akan ada tambahan produksi minyak hingga 90.000 barel per hari (bph).

Potensi produksi minyak tersebut, lanjut Bahlil, akan diproduksikan oleh perusahaan minyak dan gas bumi (migas) kelas kakap asal Italia yakni Eni di wilayah kerja Geng North, Kalimantan Timur.

"Kami juga melaporkan kepada Bapak Presiden bahwa dalam tahun 2027-2028, ketika Eni mulai berproduksi, Insya Allah, kita akan mendapatkan konsentrat sebesar 90.000 barel," ujarnya dalam peresmian proyek migas Lapangan Forel dan Lapangan Terubuk di Laut Natuna, dikutip Senin (19/5/2025).

Hal itu, papar Bahlil, seiring dengan target lifting minyak 1 juta barel per hari pada 2030 mendatang. Dengan tambahan kondensat hingga 90.000 bph tersebut, Bahlil menyebutkan pihaknya optimistis bisa mencapai target lifting minyak tersebut.

"Jadi, target kita dengan kalkulasi yang ada untuk 2028-2029, itu minimal 800.000, 900.000 sampai 1.000.000 (bph), Insya Allah, kami sebagai patriot bangsa akan siap menjalankan," jelasnya.

Belum lagi, dia mengatakan kedua proyek yang baru saja diresmikan oleh Presiden Prabowo Subianto pada Proyek Lapangan Forel dan Lapangan Terubuk, offshore Laut Natuna, Kepulauan Riau, pada Jumat (16/5/2025) lalu juga diperhitungkan bisa menambah produksi minyak nasional hingga 20.000 bph.

Dengan begitu, Bahlil juga optimistis bisa mencapai target lifting minyak sesuai dengan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2025 yakni sebesar 605 ribu.

Dia mengatakan, pihaknya akan mencapai target tersebut seiring dengan kerja sama antar seluruh pemangku kepentingan di dalam negeri untuk mendorong peningkatan lifting minyak tahun ini.

"Di dalam APBN, tahun 2025, atas kerja keras dari tim Kementerian ESDM, SKK Migas, dan seluruh KKKS yang sedang bekerja keras di lapangan, maka kami laporkan, mohon dukungan, Insya Allah, target APBN dan target Bapak Presiden kami akan bisa mewujudkan di akhir tahun 2025 ini," tambahnya.

Bahlil optimis bisa mencapai target lifting minyak sesuai dengan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2025 yakni sebesar 605 ribu.

Dia mengatakan pihaknya akan mencapai target tersebut seiring dengan kerja sama antar seluruh pemangku kepentingan di dalam negeri untuk mendorong peningkatan lifting minyak tahun ini.

"Di dalam APBN, tahun 2025, atas kerja keras dari tim Kementerian ESDM, SKK Migas, dan seluruh KKKS yang sedang bekerja keras di lapangan, maka kami laporkan, mohon dukungan, Insya Allah, target APBN dan target Bapak Presiden kami akan bisa mewujudkan di akhir tahun 2025 ini," tandasnya.


(wia)

Saksikan video di bawah ini:

Video: Indonesia Dihantui Krisis Gas, Pembatasan Ekspor Jadi Solusi?

Next Article Akhir Tahun, Pertamina Temukan Cadangan Minyak Baru di Sumatera

Read Entire Article
Berita Kasus| | | |