RI Bisa Jadi Korban Perang India dan Pakistan, Ini Buktinya

20 hours ago 7

Jakarta, CNBC Indonesia - Perang antara India dan Pakistan mulai mereda. Kedua negara sepakat untuk melaksanakan gencatan senjata yang dimediasi oleh Amerika Serikat (AS).

Beruntungnya, perang tersebut tak berlangsung lama. Jika itu terus berlanjut, maka kemungkinan Indonesia akan ikut jadi korbannya. Kenapa?

Tenaga Ahli IMI Irwandy Arif menilai kondisi ini dikarenakan India merupakan negara tujuan ekspor batu bara terbesar kedua Indonesia. Begitu juga dengan Pakistan, yang menjadi salah satu negara tujuan ekspor batu bara Indonesia.

Ditambah lagi, India kini juga tengah menggencarkan pertambangan batu bara di dalam negeri. Hal ini tentunya dikhawatirkan akan membuat pasokan impor batu bara mereka akan menurun.

"India salah satu pengimpor terbesar ke dua dari Indonesia. India saat ini juga sedang mengembangkan tambang-tambang batu bara mereka untuk supply ke PLTU mereka," jelas Irwandy kepada CNBC Indonesia, dikutip Minggu (11/5/2025).

Perihal konflik antar India dan Pakistan, Irwandy menilai hal tersebut bisa membuat anggaran kedua negara tersebut lebih fokus pada kebutuhan perang.

Hal itu diproyeksikan bisa berpengaruh pada permintaan, khususnya India, terhadap batu bara Indonesia. "Perang India dan Pakistan, yang tentunya akan menyedot anggaran Pemerintah India bila perang berlanjut ke depan dan agak lama, punya pengaruh pembelian batu bara, termasuk pembelian dari Indonesia," imbuhnya.

"Tahun 2024 ekspor batu bara Indonesia ke India sekitar 110 juta ton. Ekspor ke Pakistan melalui importir terbesar di Pakistan hanya 600 ribu ton," tandasnya.

Plt. Direktur Eksekutif Asosiasi Perusahaan Batu Bara Indonesia (APBI) Gita Mahyarani mengungkapkan, saat ini belum merasakan adanya dampak signifikan dari kondisi geopolitik kedua negara tersebut.

Namun, pihaknya mencatat adanya penurunan jumlah ekspor batu bara Indonesia ke India sejak awal tahun 2025 hingga 31,42% dibandingkan dengan periode yang sama tahun 2024 lalu.

"Ekspor batubara ke India pada maret 2025 7,42 Juta ton yang turun YoY 31.42%," jelasnya kepada CNBC Indonesia, Kamis (8/5/2025).

Yang terang, turunnya permintaan batu bara dari negara tersebut bukan karena adanya perang kedua negara tersebut. Melainkan, masuknya musim panas dan pengurangan porsi impor India untuk bisa memanfaatkan produksi batu bara lokalnya.

Sementara dari Pakistan, permintaan batu bara juga terpantau mengalami penurunan. Bahkan sejak tiga tahun belakangan. Alasannya, kebijakan Pakistan yang mendorong untuk memanfaatkan batu bara produksi lokal.

"Dalam tiga tahun terakhir pun terjadi penurunan impor batu bara Pakistan dari Indonesia, namun bukan karena perang melainkan karena kebijakan pemerintah Pakistan yang mendorong pemanfaatan batu bara lokal," imbuhnya.

Berkaca ke depan, APBI belum bisa memprediksi seperti apa dampak dari ekspor batu bara ke kedua negara tersebut.

Selain batu bara, apa saja 'harta karun' minerba Indonesia yang dinikmati India & Pakistan? Simak!

1. Batu Bara

Berdasarkan data BPS, ekspor batu bara ke Pakistan mengalami penurunan yang cukup signifikan dari 1.734.592.000 kg pada 2023 menjadi 840.966.000 kg di 2024. Kondisi tersebut membuat nilai ekspor komoditas batu bara anjlok cukup parah dari yang semula US$ 113.938.710 menjadi hanya US$ 56.927.740.

Sementara ke India, batu bara Indonesia juga mengalami penurunan. Adapun volume ekspor batu bara RI ke India turun dari 108.932.573.918 kg menjadi 108.068.865.130 kg atau dari US$ 7.256.243.149 menjadi US$ 6.245.754.490 miliar.

2. Besi dan Baja

Ekspor besi dan baja Indonesia ke Pakistan tercatat hanya mencapai 295.307 kg dengan nilai US$ 823.681 pada 2024 mengalami penurunan dibandingkan tahun sebelumnya yang tercatat sebesar 1.293.767 kg dengan nilai US$ 3.349.108.

Sementara ke India, ekspor besi dan baja pada 2024 tercatat sebesar 932.554.598 kg dengan nilai US$ 1.529.544.917. Jumlah tersebut naik apabila dibandingkan 2023 yang hanya tercatat sebesar 785.177.657 kg dengan nilai US$ 1.471.411.075.

3. Nikel

Adapun ekspor nikel ke India tercatat mencapai 1.640.098 kg dengan nilai US$ 27.626.235 di 2024. Jumlah tersebut mengalami kenaikan apabila dibandingkan 2023 yang hanya 6.008 kg dengan nilai US$ 115.718.

4. Tembaga

Kemudian ekspor tembaga ke Pakistan tercatat sebesar 117.240 kg dengan nilai US$ 1.096.467. Jumlah tersebut mengalami kenaikan signifikan apabila dibandingkan tahun sebelumnya yang tercatat hanya 4.165 kg dengan nilai US$ 32.076.

Sementara ekspor tembaga ke India tercatat sebesar 1.625.414 kg dengan nilai US$ 13.952.822. Angka tersebut mengalami penurunan apabila dibandingkan data 2023 yang tercatat sebesar 2.125.107 kg dengan nilai US$ 17.615.596.

5. Timah

Ekspor timah ke India tercatat mencapai 8.887.875 kg dengan nilai US$ 280.008.836 pada 2024. Volume tersebut mengalami penurunan dibandingkan data 2023 yang tercatat sebesar 10.468.828 kg dengan nilai US$ 267.844.543.

6. Aluminium

Eskpor aluminium ke India tercatat mencapai 22.075.484 dengan nilai US$ 65.252.711 pada 2024. Jumlah tersebut mengalami kenaikan apabila dibandingkan data 2023 yang tercatat hanya mencapai 5.824.353 kg dengan nilai US$ 16.156.120.

Sedangkan ekspor aluminium ke Pakistan tercatat mencapai 627.562 kg dengan nilai US$ 2.215.848 pada 2024. Jumlah tersebut mengalami kenaikan apabila dibandingkan dengan data 2023 yang tercatat 441.893 kg dengan nilai US$ 1.603.686.

7. Seng

Ekspor seng ke India tercatat mencapai 4.984.318 dengan nilai US$ 9.783.477 pada 2024. Jumlah tersebut mengalami kenaikan apabila dibandingkan dengan data 2023 yang tercatat sebesar 3.654.125 kg dengan nilai US$ 6.294.261.


(pgr/pgr)

Saksikan video di bawah ini:

Video: Kekuatan Militer India & Pakistan Dibanding RI, Siapa Unggul?

Next Article Bocoran Intelijen! India Dikabarkan Siap-Siap Serang Pakistan

Read Entire Article
Berita Kasus| | | |