Foto Lifestyle
Reuters, CNBC Indonesia
08 May 2025 19:35

Pure Sense meerupakan sebuah merek parfum yang berbasis di kota Moskow, Rusia, dan mempekerjakan tunantera. (REUTERS/Evgenia Novozhenina)

Alexander Yahsin, seorang pria berusia 31 tahun merupakan salah satu dari tim pembuat parfum yang beranggotakan empat orang dengan dua di antaranya juga tunanetra. (REUTERS/Evgenia Novozhenina)

Tunanetra sejak lahir, Yahsin hanya dapat melihat cahaya dan bayangan. Bertengger di bangku kerjanya di laboratorium parfum Moskow tempat ia mendesain parfum, wajah Yashin tersenyum lebar saat ia menghirup dalam-dalam sampel baru. (REUTERS/Evgenia Novozhenina)

Pendiri Pure Sense, Ekaterina Zinchenko mempekerjakan pembuat parfum yang tunanetra ketika ia mendirikan perusahaan tersebut lima tahun lalu, dengan tujuan untuk menumbuhkan suasana inklusif yang memungkinkan para desainernya memamerkan kreativitas mereka. (REUTERS/Evgenia Novozhenina)

"Inklusi adalah tentang setiap orang yang mampu melakukan apa yang mereka kuasai," kata wanita berusia 29 tahun yang memiliki latar belakang dalam pekerjaan amal ini. (REUTERS/Evgenia Novozhenina)