Usai Terbang 11 Hari, Harga Batu Bara Akhirnya Jatuh

4 hours ago 1

Jakarta, CNBC Indonesia - Harga batu bara akhirnya turun dan mengakhiri tren penguatan yang terjadi belakangan ini. Namun demikian harganya masih bertengger di atas level US$100/ton.

Dilansir dari Refinitiv, harga batu bara 8 Mei 2025 tercatat sebesar US$104/ton atau turun 1,18% apabila dibandingkan penutupan perdagangan 7 Mei 2025 yang sebesar US$105,25/ton.

Penurunan ini pertama kalinya terjadi setelah harga batu bara tak pernah mengalami pelemahan selama 11 hari beruntun.

Dilansir dari oilprice.com, penurunan signifikan dalam impor dari negara-negara utama seperti Tiongkok, India, dan Jepang. Penurunan ini mencerminkan perubahan dalam permintaan energi dan produksi domestik di kawasan tersebut.

China, sebagai importir batu bara terbesar di dunia, mencatat penurunan impor sebesar 13,1% pada empat bulan pertama tahun 2025 dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya. Hal ini disebabkan oleh penurunan pembangkit listrik berbasis batu bara dan peningkatan produksi batu bara domestik yang mencapai rekor tertinggi.

Sementara itu, India mencatat peningkatan impor batu bara pada Maret dan April 2025, namun secara keseluruhan impor tahun ini masih turun 6,7% dibandingkan tahun sebelumnya.

Pemerintah India telah menginstruksikan pembangkit listrik yang menggunakan bahan bakar impor untuk beroperasi pada kapasitas penuh hingga akhir Juni guna memenuhi permintaan listrik yang meningkat. Di sisi lain, Jepang melaporkan penurunan impor batu bara sebesar 4,9% pada empat bulan pertama tahun 2025 dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.

Penurunan harga dan permintaan batu bara di Asia mencerminkan pergeseran dalam lanskap energi regional, dengan negara-negara berusaha menyesuaikan diri dengan dinamika pasar dan kebutuhan energi domestik yang berubah.

CNBC INDONESIA RESEARCH

[email protected]

(rev/rev)

Read Entire Article
Berita Kasus| | | |