Waspada Perang Nuklir, Umat Muslim Kashmir Salat di Jalan-Dijaga Ketat

14 hours ago 6
CNBC Indonesia News Foto News

FOTO Internasional

Reuters, CNBC Indonesia

03 May 2025 09:00

Umat ​​Muslim Kashmir melaksanakan salat Jumat di jalan sementara petugas keamanan berjaga di Srinagar, 2 Mei 2025. (REUTERS/Adnan Abidi)

Di tengah memanasnya hubungan India dan Pakistan pasca penembakan massal di Kashmir, umat Muslim Kashmir melaksanakan salat Jumat di jalan-jalan utama Srinagar pada Jumat (2/5/2025). (REUTERS/Adnan Abidi)

Umat ​​Muslim Kashmir melaksanakan salat Jumat di jalan sementara petugas keamanan berjaga di Srinagar, 2 Mei 2025. (REUTERS/Adnan Abidi)

Ketegangan antara dua negara bersenjata nuklir tersebut memicu kekhawatiran global, karena konflik dikhawatirkan dapat meningkat melebihi penggunaan senjata konvensional dan berisiko memicu perang terbuka. (REUTERS/Adnan Abidi)

Umat ​​Muslim Kashmir melaksanakan salat Jumat di jalan sementara petugas keamanan berjaga di Srinagar, 2 Mei 2025. (REUTERS/Adnan Abidi)

Situasi memanas setelah India menuduh unsur-unsur dari Pakistan terlibat dalam serangan pada 22 April di kawasan wisata pegunungan Pahalgam, yang menewaskan 26 turis. Insiden ini menjadi serangan paling mematikan terhadap wisatawan di wilayah Kashmir yang dikelola India dalam lebih dari dua dekade. (REUTERS/Adnan Abidi)

Umat ​​Muslim Kashmir melaksanakan salat Jumat di jalan sementara petugas keamanan berjaga di Srinagar, 2 Mei 2025. (REUTERS/Adnan Abidi)

Perdana Menteri India, Narendra Modi, telah berjanji akan mengejar dan menangkap para pelaku. Front Perlawanan (The Resistance Front/TRF), yang diyakini sebagai afiliasi kelompok militan Lashkar-e-Taiba berbasis di Pakistan, mengklaim bertanggung jawab atas serangan tersebut. Namun, pemerintah Pakistan membantah keterlibatan apa pun dan menyerukan dilakukannya penyelidikan netral. (REUTERS/Adnan Abidi)

Umat ​​Muslim Kashmir melaksanakan salat Jumat di jalan sementara petugas keamanan berjaga di Srinagar, 2 Mei 2025. (REUTERS/Adnan Abidi)

Ketegangan semakin meningkat setelah Menteri Informasi dan Penyiaran Pakistan, Attaullah Tarar, menyatakan bahwa Islamabad memiliki "informasi intelijen yang kredibel" mengenai rencana India untuk melancarkan serangan militer dalam waktu dekat. (REUTERS/Adnan Abidi)


Read Entire Article
Berita Kasus| | | |