8 Miliarder Dunia yang Punya Pulau Pribadi, Harganya Triliunan

6 hours ago 4

Jakarta, CNBC Indonesia — Memiliki kekayaan miliaran dolar Amerika Serikat memberi akses kepada kemewahan yang jauh melampaui hotel bintang lima atau tiket kelas satu. Bagi para miliarder, bentuk tertinggi eksklusivitas adalah memiliki seluruh pulau untuk diri sendiri.

Pulau pribadi menjadi simbol pelarian dari sorotan publik sekaligus wadah membangun warisan, mulai dari resor berkelanjutan hingga komunitas masa depan. Dari Pasifik Selatan hingga Hawaii, berikut deretan pulau spektakuler milik para miliarder dunia, dikutip dari sunrisecapitalgroup.com, Jumat (16/5/2025):

1. Pulau Laucala - Dietrich Mateschitz (Fiji)

Terletak di kepulauan tropis Fiji, Pulau Laucala mencakup 3.500 hektare hutan hujan, pegunungan vulkanik, perkebunan kelapa, dan pantai berpasir putih. Pulau ini dibeli pada 2003 seharga US$ 10 juta atau sekitar Rp 164 miliar oleh almarhum pendiri Red Bull, Dietrich Mateschitz.

Kini, Laucala dioperasikan sebagai resor eco-luxury oleh COMO Hotels & Resorts. Tidak hanya menawarkan kemewahan, pulau ini juga menerapkan prinsip keberlanjutan dengan menghasilkan pangan, memelihara ternak, dan membangkitkan energi secara mandiri.

Laucala memiliki landasan udara pribadi dan fasilitas eksklusif seperti lapangan golf 18-hole, spa kelas dunia, berkuda, menyelam, hingga lima restoran berkonsep farm-to-table. Dengan tarif mulai dari US\$6.500 per malam, pulau ini menjadi tempat pelarian para selebritas dan bangsawan.

2. Pulau Lanai - Larry Ellison (Hawaii)

Pendiri Oracle, Larry Ellison, membawa konsep kepemilikan pulau pribadi ke tingkat ekstrem dengan membeli 98% Pulau Lanai pada 2012 seharga US$300 juta atau sekitar Rp4,92 triliun. Kepemilikannya mencakup 90.000 hektare lahan, dua resor Four Seasons, dan komunitas 3.000 penduduk lokal.

Ellison tidak sekadar membangun resor mewah, tapi juga merancang Lanai sebagai prototipe kehidupan berkelanjutan senilai US\$340 juta. Proyek ini mencakup energi terbarukan, pertanian organik, sistem pemurnian air, dan komunitas berbasis kesehatan.

3. Pulau Brecqhou - Barclay Bersaudara (Kepulauan Channel)

Pulau Brecqhou seluas 74 hektare di dekat Sark dibeli oleh miliarder kembar Inggris, Sir David dan Sir Frederick Barclay, pada 1993. Mereka merenovasi pulau tersebut dengan pembangunan kastel bergaya Gotik dan lanskap yang dirancang eksklusif.

Pulau ini dilengkapi kebun anggur, kapel pribadi, helipad, serta sistem keamanan tinggi. Selain sebagai tempat tinggal pribadi, Brecqhou juga berfungsi sebagai domisili pajak dan simbol privasi serta kekayaan keluarga Barclay.

4. Pulau Sampson Cay - John Malone (Bahama)

Ketua Liberty Media sekaligus pemilik tanah terbesar di AS, John Malone, memiliki Pulau Sampson Cay seluas 31 hektare di Bahama. Sebelumnya beroperasi sebagai resor publik, pulau ini ditutup untuk umum sejak 2013 dan menjadi tempat peristirahatan pribadi Malone.

Sebelum ditutup, pengunjung dapat menyewa vila seharga sekitar US$8.000 per minggu. Kini, pulau ini menjadi bagian dari portofolio properti global milik Malone, yang mencakup peternakan, hutan, dan kawasan lindung.

5. Velaa Private Island - Jiří Šmejc (Maladewa)

Tersembunyi di Maladewa, Velaa Private Island dibangun oleh miliarder Ceko Jiří Šmejc pada 2014 dengan biaya sekitar US\$200 juta. Pulau seluas 19,4 hektare ini menghadirkan pengalaman desain dan kemewahan tanpa tanding.

Terdapat 42 vila pribadi, akademi golf oleh kapten Ryder Cup José María Olazábal, restoran setara Michelin, serta spa dengan ruang salju dan terapi bertema kapal selam. Setiap tamu dilayani kepala pelayan pribadi, dengan tarif mulai dari US\$3.200 per malam.

6. Pulau Skorpios - Ekaterina Rybolovleva (Yunani)

Pulau Skorpios pernah menjadi rumah bagi Jacqueline Kennedy dan Aristoteles Onassis. Pada 2013, pulau ini dibeli seharga sekitar US$150 juta atau sekitar Rp2,64 triliun oleh Ekaterina Rybolovleva, putri dari miliarder Rusia Dmitry Rybolovlev.

Kini, Skorpios dikembangkan menjadi retret kesehatan ultra-luxury yang mampu menampung hingga 50 tamu. Fasilitasnya meliputi vila mewah, helipad, dan ruang rekreasi yang menyatu dengan alam, dengan tarif sewa mingguan sekitar €1 juta.

7. Pulau Necker - Richard Branson (British Virgin Islands)

Pulau Necker merupakan mahkota dari kerajaan bisnis Virgin milik Richard Branson. Dibeli pada 1979 seharga US$120.000 atau sekitar Rp1,96 miliar. Pulau seluas 74 hektare ini kini menjadi resor mewah dengan tarif sewa sekitar US$155.000 per malam.

Meski sempat dihantam badai, Branson terus membangun kembali pulau ini sebagai tempat pertemuan pemimpin dunia, konferensi lingkungan, hingga retret para selebritas. Ia juga menetap sebagian waktu di sana untuk kegiatan bisnis dan filantropi.

Branson kembali membeli pulau tetangga, Moskito Island, pada 2007 seharga US$12,6 juta atau sekitar Rp206 miliar. Berbeda dengan Necker, Moskito lebih bersifat komunitas eksklusif dengan vila-vila milik Branson dan para miliarder lainnya.

Estate milik Branson di Moskito memiliki 11 kamar tidur, kolam renang infinity, area makan terbuka, dan akses langsung ke pantai. Tarif sewanya mencapai US$25.000 per malam, dengan fokus keberlanjutan melalui energi terbarukan dan konservasi alam.

8. Pulau Kauai - Mark Zuckerberg (Hawaii)

Pendiri Facebook, Mark Zuckerberg, dan istrinya Priscilla Chan telah membeli lebih dari 1.300 hektare lahan di Pulau Kauai sejak 2014, senilai lebih dari US$170 juta atau sekitar Rp2,78 triliun. Properti mereka mencakup bekas lahan tebu dan hutan terpencil.

Proyek pembangunan mereka, termasuk dugaan pembangunan bunker bawah tanah senilai US$100 juta, menuai kontroversi terkait akses lahan dan sensitivitas budaya. Namun akuisisi ini mencerminkan tren miliarder teknologi untuk menciptakan benteng pribadi yang mandiri dan terlindung.


(mkh/mkh)

Saksikan video di bawah ini:

Video: Konglomerat Kumpul di BEI, Bahas Nasib IHSG

Next Article Prabowo Tiba-tiba Kumpulkan 8 Konglomerat RI, Bahas Apa?

Read Entire Article
Berita Kasus| | | |