Beli Produk Huawei Langsung Jadi Musuh Amerika, Teror Trump Menggila

10 hours ago 5

Jakarta, CNBC Indonesia - Huawei menjadi salah satu raksasa teknologi asal China yang paling diawasi oleh Amerika Serikat (AS). Sejak 2019, Huawei sudah masuk daftar hitam dan dilarang mengakses teknologi chip buatan AS untuk pengembangan smartphone, AI, dan jaringan 5G.

Hal ini membuat Huawei makin kencang mengembangkan teknologi secara mandiri. Huawei mulai bangkit pada 2023 lalu saat memperkenalkan seri Mate 60 Pro berjaringan 5G yang mengguncang industri smartphone dan membuat penjualan iPhone anjlok di China hingga sekarang. 

Tak berhenti sampai di situ,Huawei juga mulai kencang mengembangkan chip AI Ascend untuk mendominasi pasar di kampung halamannya. Perusahaan berencana memproduksi 70.000 unit chip Ascend 910C yang dirancang untuk menyaingi chip canggih Nvidia H100 asal AS.

KemampuanHuawei bertahan di tengah gempuran blokir dari AS membuat pemerintahan Donald Trump geram. Bahkan, Biro Keamanan dan Industri AS (BIS) secara khusus menyorot Huawei tampak tak gentar menyaingi dominasi Nvidia di sektor pengembangan chip AI. 

Huawei dinilai memiliki hubungan dekat dengan Partai Komunis China, sehingga berbahaya bagi keamanan nasional. Banyak pemangku kebijakan di AS yang yakin alat telekomunikasi buatan Huawei bisa digunakan pemerintah China untuk melancarkan aksi mata-mata dan melancarkan serangan siber ke AS.

Dalam aturan baru yang tengah digodok untuk menggantikan AI Diffusion Rule era pemerintahan JoeBiden, pemerintah AS berencana melancarkan serangan langsung keHuawei. Biro Keamanan dan Industri AS (BIS) menekankan bahwa perusahaan-perusahaan yang ingin bermitra dengan AS di masa depan harus berhenti menggunakan chip buatan Huawei.

Bagi perusahaan atau negara yang mengizinkan penggunaan chip Huawei, bisa terkena sanksi dan pinalti karena dinilai melanggar aturan yang berlaku di AS, dikutip dari Cryptopolitan berdasarkan laporan The Information, Rabu (14/5/2025).

Keputusan ini dapat merusak rantai pasokan, terutama bagi perusahaan-perusahaan server China yang menguji coba chip Ascend.

Aturan Baru AS Ancam Eksistensi China

Aturan soal kontrol ekspor chip di dalam 'AI Diffusion Rule' diterbitkan pemerintahan Biden pada 15 Januari 2025 dan awalnya ditargetkan untuk mulai berlaku pada 15 Mei 2025.

Jika dibiarkan berlaku, pemerintahan Trump khawatir dampaknya bisa memperlambat inovasi teknologi AS, serta menghantam perusahaan-perusahaan AS dengan birokrasi yang ruwet.

AI Diffusion Rule juga dikatakan akan berdampak negatif pada hubungan diplomatik AS dengan negara-negara lain, dengan menurunkan status mereka ke 'tier 2'. BIS mengatakan aturan pengganti akan diterbitkan dalam waktu dekat.

BIS mengatakan pemerintahan baru akan menggodok aturan yang lebih jelas, serta strategi inklusif bagi negara-negara di seluruh dunia untuk mengakses teknologi AS, kecuali negara musuh seperti China.

"Pada saat bersamaan, kami membatalkan aturan pemerintahan Biden yang kontraproduktif bagi masyarakat AS," kata pernyataan BIS.

Secara singkat, berikut beberapa poin aturan baru yang akan diterbitkan BIS terkait kontrol ekspor chip:

  • Memastikan semua pihak tahu bahwa menggunakan chip Ascend Huawei di mana pun di seluruh dunia artinya melanggar aturan kontrol ekspor AS.
  • Memperingatkan publik tentang potensi konsekunsi jika chip AI asal AS digunakan untuk melatih model AI asal China.
  • Menerbitkan panduan kepada perusahaan-perusahaan AS tentang cara melindungi rantai pasokan dari taktik pengalihan.

(fab/fab)

Saksikan video di bawah ini:

Video: Duel Ultra-Thin Flagship, Samsung S25 Edge Vs iPhone 17 Air

Next Article Petaka Trump Dimulai, Elon Musk Terancam Tumbang

Read Entire Article
Berita Kasus| | | |