Jakarta, CNBC Indonesia - Rupiah tetap bertahan di zona positif sampai akhir sesi perdagangan hari ini, Rabu (21/5/2025) usai Bank Indonesia memangkas suku bunga acuan.
Merujuk data Refinitiv, mata uang Garuda berakhir di posisi Rp16.390/US$, menguat 0,12% dalam sehari dan menandai penguatan selama lima hari beruntun.
Pergerakan rupiah terbilang stabil dalam beberapa hari ini telah berhasil membuka ruang Bank Indonesia memangkas suku bunga pada hari ini.
Bank Indonesia (BI) akhirnya memangkas suku bunga acuan atau BI rate sebesar 25 bps menjadi 5,50%. Suku bunga Deposit Facility juga turun menjadi sebesar 4,75% dan suku bunga Lending Facility turun menjadi 6,25%.
Gubernur BI Perry Warjiyo dalam konferensi pers, Rabu (21/5/2025) menjelaskan, keputusan tersebut konsisten dengan perkiraan inflasi 2025 dan 2026 yang rendah dan terkendali pada 2,5% plus minus 1%, mempertahankan nilai tukar rupiah dan mendorong pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan.
"BI akan menjaga inflasi dalam sasaran dan nilai tukar rupiah sesuai fundamental mencermati kondisi terkini serta mendorong pertumbuhan ekonomi sesuai dinamika yang terjadi," kata Perry.
Perbankan, kata Perry akan didorong untuk menyalurkan kredit lebih tinggi agar ekonomi mampu tumbuh ke depannya.
Sebelumnya, BI rate ditahan pada April 2025 di level 5,75%.
Konsensus CNBC Indonesia yang dihimpun dari 20 lembaga/institusi secara labil memberikan proyeksi bahwa 50% BI akan menahan suku bunganya di level 5,75%.
Sedangkan sisanya atau sebanyak 10 institusi memperkirakan bahwa BI akan menurunkan suku bunganya ke 5,50%.
CNBC INDONESIA RESEARCH
(tsn/tsn)
Saksikan video di bawah ini:
Video: Nilai Tukar Rupiah Melemah ke Rp16.800-an per Dolar AS
Next Article Menanti Neraca Dagang RI, Akankah Rupiah Lanjut Menguat Hari Ini?