Efek Positif Pembiayaan Bank, 1 Debitur KUR Bisa Serap 3 Tenaga Kerja

3 hours ago 1

Jakarta, CNBC Indonesia - Industri perbankan berperan penting dalam mendukung penguatan perekonomian nasional. Salah satunya dibuktikan melalui aktifnya penyaluran kredit perbankan ke berbagai usaha.

Penyaluran kredit terbukti mampu menggerakkan roda perekonomian, investasi, mendorong lapangan kerja, hingga berkontribusi terhadap ekonomi kerakyatan.

Pemerintah sendiri memiliki target penyaluran kredit usaha rakyat atau KUR pada 2025 senilai Rp 300,48 triliun. Diharapkan, penyaluran KUR ini bisa berdampak pada terciptanya lapangan kerja bagi 12 juta orang.

Hingga 17 Oktober 2025, realisasi KUR telah mencapai Rp 217,20 triliun atau 76,86% dari target. Angka ini menjangkau 3,69 juta debitur dengan tingkat kredit bermasalah 2,28%, atau jauh lebih rendah dari non-performing loan (NPL) Kredit UMKM secara nasional di level 4,55%.

Deputi Pengelolaan dan Pengembangan Usaha Badan Usaha Milik Negara, Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Ferry Irawan mengatakan, dari total KUR yang disalurkan, dana sebanyak Rp 282,57 triliun di antaranya ditujukan langsung untuk program KUR, kemudian Kredit Alat dan Mesin Pertanian (Alsintan) Rp 199,42 miliar, Kredit Industri Padat Karya (KIPK) Rp 754 miliar, dan Kredit Program Perumahan Rp 17,16 triliun.

"Ini kita harapkan bisa meningkatkan layanan pembiayaan kepada masyarakat kita di satu sisi, tapi kemudian juga bisa mendorong pertumbuhan maupun tadi penciptaan lapangan kerja," ujar Ferry dalam acara Sarasehan 100 Ekonom Indonesia di Menara Bank Mega, Jakarta, Selasa (28/10/2025).

Ferry menambahkan, efek dari penyaluran KUR bagi para pengusaha atau masyarakat yakni berupa penyerapan tenaga kerja. Mengutip catatan Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) bahwa setiap satu debitur KUR mampu menyerap setidaknya 3 orang pekerja.

"Jadi kalau kita lihat historical-nya, rata-rata KUR itu debiturnya sekitar 4 juta debitur per tahun. Jadi dengan demikian kita harapkan ada paling tidak 12 juta serapan tenaga kerja yang bisa kita lakukan," paparnya.

Sebagai informasi tambahan, dalam sembilan bulan pertama 2025, pemerintah menyalurkan KUR kepada 2,34 juta debitur baru.

Dari situ, Ferry Irawan mengatakan, pihaknya terus melakukan pendalaman pasar keuangan dari sisi pasar modal, obligasi, hingga perbankan.

"Kemudian peningkatan akses pembiayaan, total plafon 2025 sebesar Rp 300 T. Ini kita harapkan bisa tingkatkan pembiayaan di satu sisi mendorong lapangan kerja. KUR misalnya 1 debitur serap 3 orang tenaga kerja. KUR itu debiturnya 4 juta per tahun setidaknya ada 12 juta serapan yang kita lakukan," ungkap dia.

Di sisi lain, PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BNI) sebagai salah satu bank milik pemerintah berkomitmen dan senantiasa aktif menyalurkan kredit sepanjang tahun ini. Terbukti, saat ini pertumbuhan kredit BNI lebih seimbang di seluruh segmen, baik korporasi, menengah, maupun UMKM. Hal ini menunjukkan efektivitas strategi pembiayaan BNI dalam menjaga kualitas aset sekaligus mendorong pertumbuhan sektor produktif.

Sektor produktif yang dimaksud meliputi pertanian, industri makanan dan minuman, telekomunikasi, infrastruktur, perumahan, hilirisasi energi, dan UMKM. Hingga akhir September 2025, total penyaluran kredit BNI tumbuh 10,5% year on year (YoY) menjadi Rp 812,2 triliun.

Kredit korporasi BNI juga naik 12,4% YoY menjadi Rp450,7 triliun. Raihan ini ditopang oleh peningkatan pembiayaan kepada korporasi swasta, BUMN, dan institusi. Tak hanya itu, kredit segmen menengah tumbuh 14,3% YoY, dan kredit UMKM non-KUR meningkat 13,9% YoY menjadi Rp46,3 triliun, menandakan komitmen BNI dalam memperkuat sektor riil dan mendorong kemandirian ekonomi nasional.

Tak ketinggalan, segmen konsumer juga menunjukkan kinerja positif dengan pertumbuhan 9,6% YoY menjadi Rp150,2 triliun, ditopang pembiayaan KPR, personal loan, dan kartu kredit. Sinergi dengan anak perusahaan pun turut memperkuat ekosistem bisnis BNI, tercermin dari pertumbuhan kredit usaha di level grup yang naik 15,3% YoY menjadi Rp17,4 triliun.


(dpu/dpu)
[Gambas:Video CNBC]

Next Article Kupas Tuntas Strategi Menjaga Ekonomi Nasional di Tengah Gejolak Dunia

Read Entire Article
Berita Kasus| | | |