Jakarta, CNBC Indonesia — Pertumbuhan ekonomi Indonesia melambat menjadi 4,87% dalam tiga bulan pertama tahun ini. Kondisi ini tidak terlepas dari bayang-bayang gejolak domestik dan global.
Maka demikian, investor harus cermat dalam menentukan langkah investasinya di tengah kondisi ini. Menurut Mandiri Sekuritas, para investor terutama kalangan muda, harus memilih instrumen investasi yang sesuai dengan profil risiko masing-masing agar keuntungannya dapat optimal.
Direktur Utama Mandiri Sekuritas Oki Ramadhana mengatakan pilihan investasi yang tepat bisa memberikan kestabilan serta potensi keuntungan optimal, di tengah kondisi ekonomi yang melambat. Ia menjabarkan ada tiga pilihan instrumen investasi utama, yakni saham, obligasi, dan reksa dana.
"Obligasi, kalau melihat pasar yang masih fluktuatif, itu memberikan instrumen yang sangat stabil. Sementara saham, kalau kita lihat dalam jangka panjang, itu juga bagus," ungkapnya saat ditemui Gedung Bursa Efek Indonesia (BEI), Selasa (6/5/2025).
Ia menyebut jika fundamentalnya bagus, kondisi fluktuasi pasar tidak perlu dikhawatirkan. Oki menyebut investor muda juga bisa menyesuaikan pilihan investasi sesuai profil risiko masing-masing.
"Kalau yang mencari keamanan dan cenderung konservatif, mungkin lebih cocok ke obligasi, tapi kalau yang lebih agresif, ya bisa pilih saham," tandasnya.
Adapun pergerakan IHSG setelah pengumuman pertumbuhan ekonomi nasional terpantau masih terus bergerak di zona hijau. Dalam sepekan terakhir, IHSG tercatat menguat 6,58%.
(mkh/mkh)
Saksikan video di bawah ini:
Video: Miris! Warga RI Lebih Tertarik Judol Dibanding Saham
Next Article Saham atau Reksa Dana, Mana Investasi yang Lebih Cocok Buat Kamu?