Ekonomi Tumbuh 4,87%, Ini Komentar Sri Mulyani, Luhut dan Airlangga

4 hours ago 2

Jakarta, CNBC Indonesia - Pertumbuhan ekonomi Indonesia para kuartal I-2025 hanya melaju 4,87% secara tahunan atau year on year (yoy). Angka ini menurun jika dibandingkan kuartal IV-2024. Alhasil, ekonomi Indonesia terkontraksi 0,98% pada awal tahun ini.

Angka tersebut merosot dari laju pertumbuhan kuartal IV-2024 yang sebesar 5,02%. Dibanding kuartal I-2024 bahkan anjlok dalam, karena saat itu masih mampu tumbuh 5,11%.

Bahkan, jauh dari target pertumbuhan ekonomi oleh pemerintah sebesar 5,2% pada 2025.

Dalam keterangan resminya, Menteri Keuangan Sri Mulyani menjelaskan kendati terdapat penurunan pertumbuhan, angka pengangguran turun dari 4,82% di tahun 2024 menjadi 4,76% tahun ini.

Penciptaan lapangan kerja di tahun 2025 mencapai 3,59 juta orang, meningkat dari sebelumnya yang sebesar 3,55 juta orang di tahun 2024.

"Perkembangan di pasar tenaga kerja turut memperkuat daya beli masyarakat ke depan sebagai penopang utama bagi aktivitas ekonomi," ujar Sri Mulyani dikutip Selasa (6/5/2025).

Namun dinamika perekonomian global masih sangat menantang dan tidak mudah. Maka dari itu, perlu dilakukan pemantauan secara berkala dan upaya mitigasi dampak ketidakpastian.

"Antara lain melalui deregulasi, pembentukan satgas ketenagakerjaan, serta strategi mitigasi risiko untuk menjaga stabilitas ekonomi, serta melindungi dunia usaha dan menjaga daya beli masyarakat," ujar Sri Mulyani.

Tak hanya itu, pemerintah juga telah melakukan negosiasi bilateral dan mendorong kerja sama di berbagai forum multilateral untuk bersama-sama mengatasi tantangan geopolitik global.

Di sisi lain, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan, pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal I-2025 itu peringkat kedua tertinggi di kelompok negara-negara anggota G20. Pertumbuhan ekonomi Indonesia hanya tertinggal dari China yang tumbuh 5,4% pada kuartal I-2025.

"Untuk negara-negara G20, kita pertumbuhannya nomor 2 tertinggi di bawah China yang tumbuh di 5,4% yoy," kata Airlangga di kantornya, Jakarta, Senin (5/5/2025).

Meski begitu, ia memastikan pemerintah akan merespons laju pertumbuhan ekonomi Indonesia yang di bawah 5% ini dengan menggencarkan belanja negara pada kuartal ke depannya.

"Jadi terkait dengan perkembangan selanjutnya nanti kita lihat di kuartal berikutnya karena kita lihat di kuartal berikutnya ini diharapkan anggaran pemerintah sudah mulai berjalan sehingga momentum pertumbuhan bisa dijaga," ujarnya.

Menurut Kepala Dewan Ekonomi Nasional (DEN) Luhut Binsar Pandjaitan pertumbuhan ekonomi Indonesia saat ini masih belum jauh berbeda dari masa kepemimpinan Presiden RI ke-7 Joko Widodo.

"Mungkin kalau lihat datanya zaman Pak Jokowi itu kan gak beda jauh," kata Luhut, kepada wartawan di istana.

Namun, ia menegaskan masih ada optimisme ekonomi Indonesia akan tumbuh.

Meski begitu, ia menegaskan bahwa belanja pemerintah perlu kembali digenjot pada periode berikutnya. BPS menunjukan data bahwa data seluruh komponen pengeluaran tumbuh kecuali belanja pemerintah yang terkontraksi pada kuartal I - 2025 sebesar 1,38%.

"Itu harus kita genjot lagi," kata Luhut.


(haa/haa)

Saksikan video di bawah ini:

Video: Waspada Pak Prabowo! RI Terancam Diserbu Barang Impor Ilegal

Next Article Video : Luhut Sebut Kebijakan RI Kurang Tepat Sasaran

Read Entire Article
Berita Kasus| | | |