Erick Thohir Titip Pesan Penting Ini ke Bank Mandiri (BMRI)

7 hours ago 4

Jakarta, CNBC Indonesia — Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir mengingatkan kepada manajemen PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. (BMRI) untuk mengantisipasi ketidakpastian kondisi global.

"Saya mengingatkan kembali kepada seluruh jajaran komisaris dan direksi Bank Mandiri untuk menjalankan stress test dalam rangka mengantisipasi ketidakpastian kondisi global," ujarnya mengutip laman sosial media Instagramnya, Kamis (8/5/2025).

Hal itu dia sampaikan langsung saat bertemu dengan Komisaris Utama Kuswiyoto, Wakil Komisaris Utama Zainudin Amali, Direktur Utama Darmawan Junaidi, serta jajaran direksi dan komisaris Bank Mandiri.

Selain itu, dengan adanya UU BUMN, Erick menyebut, Bank Mandiri sebagai bank pelat merah, perlu selalu mengedepankan profesionalitas dan inovasi berkelanjutan sebagai upaya menjaga daya saing pada era pasar terbuka.

Sebelumnya, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) juga meminta perbankan untuk menerapkan manajemen risiko yang kuat dan lebih giat melaksanakan stress test, dalam menyikapi situasi global dan domestik.

"Ini stress test itu sudah lebih regular sekarang dilakukan oleh teman-teman perbankan, tentu dengan berbagai skenario dan menyiapkan mitigasi risiko yang lebih tepat," ujar Kepala Eksekutif Pengawas Perbankan OJK Dian Ediana Rae saat Konferensi Pers Rapat Dewan Komisioner Bulanan OJK secara virtual, Jumat (11/4/2025).

Selain itu, sesuai ketentuan OJK, bank juga diwajibkan membentuk tambahan modal di atas persyaratan penyediaan modal minimum sesuai profil risiko. Ini berfungsi sebagai penjaga atau buffer.

"Apabila terjadi krisis keuangan dan ekonomi yang dapat mengganggu stabilitas sisi keuangan yang dapat digunakan untuk mengantisipasi dampak volatilitas nilai tukar," terang Dian.

Ia juga menyorot eksposur bank terhadap pelemahan nilai tukar rupiah. Menurutnya, risiko depresiasi rupiah kecil, tercermin dari posisi devisa neto (PDN) bank terhadap valuta asing (valas) hanya sebesar 1,55%, jauh dari threshold 20%.

"Memang volatilitas di perbankan ini relatif sebetulnya kecil sampai dengan saat ini. Mudah-mudahan akan selamanya demikian dan akan semakin kuat," kata Dian.

Lebih lanjut, ia menyatakan dalam situasi global yang volatil, Otoritas senantiasa komunikatif dan melakukan pengawasan dengan ketat dengan industri perbankan. Dalam hal ini, Dian mengatakan konsultasi dekat antara pihaknya dengan bank secara individu menjadi sangat penting.

Otoritas Jasa Keuangan (OJK) melaporkan pertumbuhan kredit double digit atau 10,3% secara tahunan (yoy) menjadi Rp 7.825 triliun per Februari 2025.

Berdasarkan penggunaan, kredit investasi menjadi pendorong pertumbuhan utama, yakni 14,62% yoy. Lalu kredit modal kerja dan kredit konsumsi, masing-masing, naik 7,66% yoy dan 10,31% yoy.

Dian mengatakan berdasarkan kepemilikan, bank pelat merah menjadi penggerak utama penyaluran kredit pada dua bulan pertama tahun ini. "Ditinjau kepemilikan bank BUMN pendorong utama, naik 10,93% yoy," katanya.

Sementara itu, bank sentral Amerika Serikat (AS) The federal Reserve (The Fed) kembali menahan suku bunganya di level 4,25-4,50% bulan ini. Keputusan ini mencerminkan sikap The Fed yang hati-hati dalam mengantisipasi dampak kebijakan tarif impor Presiden AS Donald Trump.

Keputusan ini diambil di tengah meningkatnya ketidakpastian akibat kebijakan tarif impor besar-besaran Presiden Donald Trump, yang diumumkan pada 2April 2025.

Dalam pernyataannya, The Fed mengakui ada kenaikan risiko stabilitas harga dan ketenagakerjaan. Kondisi ini membuat bank sentral dalam posisi sulit dalam menentukan arah kebijakan berikutnya.

"Ini bukan situasi di mana kami bisa bertindak secara pre-emptif, karena kami belum tahu apa respons yang tepat hingga melihat data lebih lanjut," kata Powell dalam konferensi pers usai rapat Federal Open Market Committee (FOMC), dikutip dari CNBC International.


(mkh/mkh)

Saksikan video di bawah ini:

Video: Ini Kinerja Emiten Bank Big Cap, Ada BMRI, BRIS dan BBRI

Next Article Video: Bank Mandiri Cetak Laba Rp55,78 Triliun Sepanjang 2024

Read Entire Article
Berita Kasus| | | |