Getol Tambah Kawasan Konservasi Laut, Ini Alasan Trenggono

5 hours ago 2

Jakarta, CNBC Indonesia - Menteri Kelautan dan Perikanan (MenKP) Sakti Wahyu Trenggono menekankan pentingnya perluasan kawasan konservasi laut sebagai salah satu langkah strategis untuk menghadapi ancaman perubahan iklim. Konservasi laut, menurutnya, berperan besar dalam menjaga ekosistem penting seperti terumbu karang dan padang lamun yang sangat rentan terhadap naiknya suhu laut.

"Makanya kita perluas konservasi. Dengan memperluas konservasi, itu seluruh biota termasuk ekosistem kayak koral, padang lamun, itu bisa terjaga," kata Trenggono saat ditemui usai acara Coral Triangle Day di Auditorium Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) Jakarta, Kamis (22/5/2025).

Menurutnya, kawasan konservasi laut perlu dijaga ketat atau dalam istilahnya harus selalu dilindungi dan tidak boleh diganggu. Hal itu menjadi salah satu dari lima inisiatif utama dalam ekonomi biru KKP.

"Kalau dilihat dari lima inisiatif kita itu (ekonomi biru), yang satu itu perluasan kawasan konservasi. Nah itu penting banget, karena kan dengan alam Indonesia yang dilintasi oleh sirkulasi termohalin, ini kan paling bagus," jelasnya.

Trenggono menilai kegagalan mengantisipasi perubahan iklim pasti akan membawa kerugian yang sangat besar untuk Indonesia. "Kalau kerugian angkanya kita kan belum dihitung ya, kita nggak tahu persis berapa gitu, kita belum hitung. Tapi yang pasti, perusakan itu akan berdampak banyak sekali," imbuh dia.

Taman Nasional Bunaken. (Dok. jasling.menlhk)Foto: Taman Nasional Bunaken. (Dok. jasling.menlhk)
Taman Nasional Bunaken. (Dok. jasling.menlhk)

Adapun salah satu manfaat besar dari konservasi laut adalah kemampuannya dalam menyerap karbon. Trenggono menyebut, "Karena di laut itu diyakini, serapan karbonnya itu, tangkapan karbonnya itu bisa 5 kali lebih tinggi daripada di hutan, di darat. Nah itu saja yang menjadi concern kita," ucapnya.

Dengan potensi tersebut, pemerintah menargetkan perluasan kawasan konservasi laut hingga mencapai 30% dari total wilayah laut Indonesia pada tahun 2045, atau setara dengan 97,5 juta hektare.

Untuk mencapai target ambisius itu, KKP juga menggandeng lembaga internasional. "Kita udah inisiasi juga untuk kita bawa ke IMO (International Maritime Organization). Supaya ruang konservasi yang di laut ini tidak dilintasi oleh kapal. Baik itu kapal penangkap ikan, kapal logistik, kapal penumpang, ataupun kapal wisata," ujar Trenggono.

Saat ini, ungkapnya, luas kawasan konservasi laut Indonesia telah mencapai 29 juta hektare, dan KKP tengah memperkuat kawasan lainnya, termasuk di Laut Sawu, Nusa Tenggara Timur, yang mendapat dukungan pendanaan dari Bank Dunia (World Bank).

"Totalnya kita sudah 29 juta hektare. Dan kita sekarang ini sedang memperkuat lagi kawasan di Laut Sawu, diantaranya begitu, yang dibiayai oleh World Bank," pungkasnya.


(wur)

Saksikan video di bawah ini:

Video: KKP Tangkap Kapal Ikan Asing, Cegah Negara Rugi Rp 774 Miliar

Next Article Trenggono Tangkap 240 Kapal Maling Ikan di 2024, Ada dari Rusia!

Read Entire Article
Berita Kasus| | | |