Hati-hati! Gara-gara Pompom Saham, Porto Orang Ini Jadi Boncos

6 hours ago 4

Jakarta, CNBC Indonesia - Hati-hati dalam berinvestasi saham adalah nasihat yang sangat penting. Saham bersifat fluktuatif. Nilainya bisa naik tinggi, tapi juga bisa turun tajam. Sehingga jangan mulai berinvestasi dengan uang yang tidak siap untuk kehilangan.

Sebelum membeli saham, pelajari laporan keuangan, prospek bisnis, dan rekam jejak manajemen perusahaan. Banyak investor pemula panik saat harga turun atau terlalu serakah saat harga naik. Disiplin dan sabar adalah kunci.

Jangan membeli saham hanya karena sedang ramai dibicarakan atau direkomendasikan orang lain tanpa analisis sendiri. Dan jangan menaruh seluruh dana di satu saham atau sektor. Diversifikasi bisa membantu mengurangi risiko.

Seperti kasus terbaru yang tim CNBC Indonesia Research temukan di salah satu platform investasi saham digital, Stockbit. Dalam platform tersebut terdapat akun bernama @rnfadil membagikan pengalaman nyangkut semua saham yang ia miliki dalam berinvestasi saham.

stockbitFoto: stockbit

Terpantau dari screenshoot yang ia bagikan dalam akun Stockbit miliknya, terdapat 10 saham yang ia pegang semuanya berada di zona negative saat itu.

Dalam wawancara bersama dengan pemilik akun Stockbit @rnfadil, bahwa ia mengalami kerugian saat itu dikarenakan tidak memasang Cut Loss, padahal ia sempat merasakan Floating Profit sebelum akhirnya semua sahamnya merugi.

Selain itu, ia juga terkena pompom dari salah satu group saham di suatu emiten sehingga ia membeli saham tersebut ketika sedang naik-naiknya.

Ia juga sempat mengatakan terkena buaian akun palsu yang menggunakan sosok terkenal di pasar modal, sehingga terbuai dengan kata-kata manis untuk membeli saham tersebut di harga atas.

Dari @rnfadil, kita dapat belajar bahwa jangan mudah terkena buaian kata-kata manis dari orang lain atau mudah terkena pompom saham.

Pompom saham bisa sangat merugikan. Pompom saham merupakan istilah ketika seseorang (sering influencer atau tokoh media sosial) mempromosikan saham tertentu secara berlebihan agar banyak orang membeli, sehingga harga saham naik tajam (pump). Setelah itu, mereka bisa jual di harga tinggi dan meninggalkan investor lain yang membeli di puncak (dump).

Agar tidak mudah terkena pompom saham, selalu lakukan analisa sendiri: baik secara teknikal maupun fundamental. Jangan mudah percaya rekomendasi tanpa sumber jelas. Dan aaspadai saham-saham gorengan seperti likuiditas rendah, hingga volatilitas tinggi.

Selain itu, gunakan rasionalitas, bukan emosi atau FOMO. Serta pilih sumber informasi yang kredibel seperti analis berlisensi, data keuangan resmi, atau platform edukatif.

CNBC INDONESIA RESEARCH

[email protected] 

Sanggahan: Artikel ini adalah produk jurnalistik berupa pandangan CNBC Indonesia Research. Analisis ini tidak bertujuan mengajak pembaca untuk membeli, menahan, atau menjual produk atau sektor investasi terkait. Keputusan sepenuhnya ada pada diri pembaca, sehingga kami tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan tersebut.

(saw/saw)

Read Entire Article
Berita Kasus| | | |