Heboh Konser Lady Gaga di Brasil Diteror Bom-Serangan Pemuja Setan

6 hours ago 2

Jakarta, CNBC Indonesia - Konser Lady Gaga yang semula dirayakan sebagai momen bersejarah di Rio de Janeiro, Brasil, dihebohkan rencana serangan teror mengerikan. Kepolisian Brasil mengungkap bahwa dua orang telah ditangkap karena diduga merencanakan serangan yang menyasar komunitas LGBTQ+ dalam konser tersebut, sementara satu tersangka lain didakwa karena diduga hendak melakukan ritual satanis dengan membunuh anak atau bayi di tengah acara.

Konser yang digelar secara gratis di Pantai Copacabana itu menarik sekitar 2,1 juta penonton-menjadi konser perdana Gaga di Brasil sejak 2012. Di balik euforia massa, aparat keamanan diam-diam menggagalkan ancaman berdarah yang dirancang untuk memperoleh "ketenaran di media sosial," menurut Kepolisian Sipil Rio de Janeiro.

Dilansir CNN International, dua tersangka utama disebut mencoba merekrut remaja untuk melancarkan serangan terkoordinasi di konser pada Sabtu (3/5/2025) malam itu, menggunakan bom rakitan dan molotov. Polisi menyatakan bahwa "sasaran utama mereka adalah komunitas LGBTQ+ yang hadir dalam konser tersebut".

Lady Gaga dikenal sebagai pendukung kuat hak-hak LGBTQ+. Dalam pidato sebelumnya di World Pride NYC, ia bahkan berkata bahwa dirinya rela "menerima peluru" demi komunitas itu.

Bulan lalu, Gaga juga menyatakan bahwa mereka yang "dipenuhi kebencian dan ketidaktahuan" seharusnya meneladani komunitas queer untuk belajar cinta, kebaikan, dan kasih sayang.

Tersangka tergabung dalam kelompok kebencian daring yang mendorong radikalisasi anak muda. Mereka mempromosikan konten kekerasan, pedofilia, menyakiti diri sendiri, serta kejahatan berbasis kebencian.

"Operation Fake Monster"

Kepolisian menamai operasi kontra-teror ini "Operation Fake Monster", mengacu pada julukan penggemar Lady Gaga, yaitu "Little Monsters". Para tersangka diduga menyamar sebagai penggemar untuk menjaring simpatisan secara daring.

Kementerian Kehakiman dan Keamanan Publik Brasil menyatakan bahwa dalam penggeledahan di sembilan lokasi berbeda, aparat menemukan berbagai bukti keterlibatan tersangka.

Salah satu tersangka yang disebut sebagai pemimpin kelompok ditahan karena kepemilikan senjata api ilegal. Seorang remaja juga diamankan atas kepemilikan materi pornografi anak.

Salah satu kasus yang paling mengejutkan datang dari tersangka ketiga, yang menurut penyidik berencana membunuh bayi atau anak kecil dalam konser. Polisi menyebut pria ini menganggap Gaga sebagai "satanis" dan ingin "membalas dengan cara yang sama." Ia kini dijerat dakwaan terorisme dan hasutan kejahatan.

Menurut Komandan Polisi Maria Luiza Machado, dua surat perintah penggeledahan dikeluarkan berdasarkan informasi yang dikumpulkan lewat koordinasi dengan Konsulat AS, yang memperingatkan otoritas Brasil terkait potensi ancaman.

Reaksi Tim Lady Gaga

Dalam pernyataannya kepada CNN, juru bicara Lady Gaga menyampaikan bahwa tidak ada ancaman keamanan yang diketahui sebelum konser.

"Kami baru mengetahui soal ancaman ini melalui pemberitaan media pagi ini," demikian bunyi pernyataan tersebut. "Sebelum dan selama pertunjukan, tidak ada kekhawatiran keamanan yang disampaikan kepada tim kami, dan kami bekerja sama erat dengan aparat keamanan dalam perencanaan konser."

Polisi mengatakan operasi dijalankan "dengan hati-hati dan presisi" untuk mencegah kepanikan publik. Pendekatan ini diapresiasi oleh penonton, termasuk Dani Morera Trettin yang hadir di konser.

"Saya senang polisi tidak mengumumkan ancaman ini sebelumnya, karena itu bisa saja menimbulkan kepanikan besar," katanya kepada CNN.

Meski begitu, ia mengakui bahwa mengetahui komunitas LGBTQ+ menjadi target "meninggalkan rasa getir," namun menekankan bahwa kehadiran Gaga tetap menjadi pernyataan penting bagi komunitas queer di tengah naiknya arus konservatisme global.

Dalam konferensi pers pada Minggu, Kepala Kepolisian Khusus Andre Neves menyebut bahwa dalam tiga minggu terakhir, aparat berhasil menggagalkan sejumlah rencana kejahatan yang dirancang di "deep web."

"Masyarakat bisa tenang karena kami terus melakukan pekerjaan intelijen terhadap kelompok-kelompok ini. Baik itu kejahatan kebencian, bermotif agama, atau serangan, semuanya akan ditindak sesuai hukum," tegasnya.


(luc/luc)

Saksikan video di bawah ini:

Video: Pesawat Jatuh Hantam Bus di Sao Paulo Brasil, 2 Orang Tewas

Next Article Pesawat Jatuh di Tengah Kota, Seluruh Penumpang Tewas

Read Entire Article
Berita Kasus| | | |