Jakarta, CNBC Indonesia - Kementerian Komunikasi dan Digital mengumumkan membekukan sementara layanan WorldCoin dan WorldID. Ini dilakukan setelah adanya laporan dari masyarakat.
Komdigi juga akan memanggil PT Terang Bulan Abadi dan PT Sandina Abadi Nusantara untuk memberikan klarifikasi dugaan terkait pelanggaran ketentuan penyelenggaraan sistem elektronik.
Lalu apa sebenarnya World?
Aplikasi World App dibuat oleh Tools for Humanity yang didirikan salah satunya oleh pemilik OpenAI Sam Altman. Didirikan tahun 2019 memiliki World App, aplikasi untuk mengelola mata uang kripto Worldcoin, menyimpan World ID dan mengakses World Network.
Layanan tersebut menggabungkan kekuatan teknologi blockchain menggunakan protokol Worldcoin dan Ethereum. Lewat teknologi itu, World menciptakan sistem identitas digital dan verifikasi finansial secara terdesentralisasi.
Sementara itu, untuk World ID adalah sebagai identitas untuk memverifikasi identitas saat akses ke internet baru. Verifikasi dilakukan lewat sebuah perangkat bernama Orb.
Orb merupakan perangkat berbentuk bola seperti bola mata manusia. Perangkat akan mengambil gambar mata untuk memverifikasi seseorang adalah manusia sungguhan.
Alasan berfokus pada mata karena menjadi bagian unik dari manusia, bahkan jika dibandingkan dengan sidik jari atau wajah.
World mengklaim verifikasi menggunakan mata itu dilakukan tanpa menyimpan data pribadi penggunanya. Saat membuat akun di aplikasi World juga disebutkan hanya memasukkan username dan password tanpa email serta identitas lainnya.
"Tidak diminta nama, tidak diminta alamat, tidak diminta email, tidak diminta nomer hp, tidak diminta agama, tidak diminta tanggal lahir, tidak diminta apapun," kata General Manager Indonesia Tools for Humanity, Wafa Taftazani, dalam Peluncuran World di Indonesia, Jakarta, Selasa (11/2/2025).
Foto mata yang diambil juga diklaim akan dihapus setelah digunakan untuk "menciptakan" identitas baru yang unik dan tidak tergantikan. Data dikirimkan langsung ke cloud dalam yang didaftarkan pengguna di dalam blockchain.
Histori penggunaan internet juga diklaim tidak disimpan oleh pihak World. "Tidak ada data pribadi yang disimpan, tidak ada data pribadi yang ditransmit ke manapun selain ke HP pengguna. Kemudian anonymity, World ID yang didapatkan ketika melakukan verifikasi tidak memiliki catatan atau histori kita ngapain aja di internet, ke mana aja," jelasnya.
Identitas yang tertanam di dalam blockchain dan dibuat lewat verifikasi retina diklaim jauh lebih unik dibandingkan dengan berbagai macam bukti identitas yang selama ini digunakan seperti tanda tangan, sidik jari, hingga wajah.
Oleh karena itu, sistem ini diharapkan bisa menciptakan platform verifikasi pengguna internet untuk segala jenis aktivitas manusia di seluruh dunia, mulai dari pelayanan pemerintah hingga transaksi finansial.
(dem/dem)
Saksikan video di bawah ini:
Video: Begini Cara Mudah Jaga Data Pribadi dengan World
Next Article Video: Begini Cara Mudah Jaga Data Pribadi dengan World