Bandung, CNBC Indonesia - AirNav Indonesia memastikan kesiapan penuh menghadapi masa angkutan Natal 2025 dan Tahun Baru 2026. Selama 18 hari layanan khusus, jumlah pergerakan pesawat diproyeksikan mencapai sekitar 76.972 penerbangan, atau rata-rata 4.276 penerbangan per hari, naik sekitar 3,5 persen dibanding periode libur Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2024/2025 lalu.
Direktur Utama AirNav Indonesia Capt. Avirianto Suratno mengatakan periode libur Natal dan Tahun Baru merupakan momentum penting bagi AirNav untuk menunjukkan komitmen dalam menjaga keselamatan dan kelancaran penerbangan nasional.
"Untuk periode Nataru tahun 2025 ini kami memproyeksikan akan ada sekitar (hampir) 77 ribu pergerakan pesawat, naik 3,5 persen dari tahun 2024 yang lalu," kata Avirianto saat konferensi pers di Bandung, Rabu (12/11/2025).
Untuk menghadapi lonjakan ini, AirNav telah menyiapkan sejumlah langkah strategis, diantaranya dengan meningkatkan koordinasi melalui Indonesia Network Management Center (INMC), yang mengintegrasikan pengawasan dan koordinasi layanan secara nasional.
"Kami juga memastikan kesiapan personel, peralatan, dan prosedur operasional, serta bekerja sama dengan BMKG (Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika) dan PVMBG (Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi), untuk mengantisipasi cuaca dan aktivitas gunung berapi," jelasnya.
Avirianto menegaskan, seluruh operasi dilakukan dengan komitmen menjamin keamanan dan keselamatan penerbangan.
Sementara itu, Direktur Operasi AirNav Indonesia, Setio Anggoro memproyeksikan puncak arus keberangkatan diperkirakan terjadi pada 19 atau 20 Desember 2025, semetara arus balik diprediksi mencapai puncak pada 3-4 Januari 2026. Ia menyebut prediksi ini masih berdasarkan perhitungan dari AirNav saja, dengan melihat lalu lintas penerbangan yang ada pada tahun lalu.
"Tapi ini hanya berdasarkan prediksi dari AirNav, berdasarkan prediksi dari traffic tahun lalu, dan traffic yang sedang berjalan hingga bulan November. Apabila pemerintah ada kebijakan berbeda terkait libur bersama atau terkait dengan insentif-insentif. Dan kami belum juga mendapatkan data dari airlines, berapa tiket yang sudah dibooking atau tiket yang sudah dibeli oleh penumpang," terang dia.
Setio menyampaikan kesiapan AirNav secara umum tidak berubah, namun semakin terintegrasi melalui Indonesia Network Management Center (INMC) yang berperan sebagai orkestrator layanan navigasi penerbangan nasional.
"Semua kejadian dan data akan diarahkan ke INMC, lalu dikoordinasikan kepada seluruh unit AirNav Indonesia di sekitar 300 aerodrome," katanya.
Selain sistem pemantauan terpusat, AirNav juga memastikan kesiapan 2.400 lebih peralatan komunikasi, navigasi, dan surveillance (CNS), serta ribuan personel yang bersiaga selama masa puncak Nataru.
"Seluruh peralatan navigasi sebanyak hampir 2.400 sudah disiapkan, termasuk 1.700 lebih air traffic controllers, 1.000 air traffic service engineers, 150 AIS officer, serta 400 lebih air communication officers," beber Setio.
Untuk menjamin ketersediaan SDM utama, AirNav juga membatasi cuti operasional bagi personelnya selama masa Nataru.
Dari sisi layanan, AirNav menyiapkan kebijakan perpanjangan jam operasi (Operating Hours) tanpa biaya tambahan.
"Apabila maskapai membutuhkan fleksibilitas untuk extra flight atau rute baru, kami bersama bandara siap memperpanjang jam operasional serta memberikan pembebasan biaya advance atau extend. Ini komitmen kami mendukung pemerintah menurunkan harga tiket," jelasnya.
Selain itu, pengelolaan slot penerbangan juga dilakukan secara kolaboratif antara AirNav, Otoritas Bandar Udara (Otban), dan operator bandara.
"Slot bandara kami kelola bersama dengan UPKS (Unit Pelaksana Koordinasi Slot), Otban, dan bandara, berdasarkan permintaan airlines," tambah Setio.
AirNav juga menyiapkan data dan publikasi penerbangan secara real-time dan akurat melalui INMC, agar informasi aeronautika dapat dimanfaatkan maskapai dan pemangku kepentingan lainnya secara tepat waktu.
Foto: Konferensi Pers mengenai Program AirNav Indonesia Menjelang Natal 2025 dan Tahun Baru 2026 di Bandung, Rabu (12/11/2025). (CNBC Indonesia/Martyasari Rizky)
Konferensi Pers mengenai Program AirNav Indonesia Menjelang Natal 2025 dan Tahun Baru 2026 di Bandung, Rabu (12/11/2025). (CNBC Indonesia/Martyasari Rizky)
(dce)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Tiket Gratis Kapal Laut di Libur Nataru Ada Lagi? Ini Jawaban Pelni

3 hours ago
3

















































