Jakarta, CNBC Indonesia - Asosiasi Eksportir Timah Indonesia (AETI) membeberkan bahwa Indonesia menjadi negara kedua produsen timah terbesar di dunia setelah China.
Ketua Umum AETI Harwendro menyebutkan, Indonesia bahkan memasok kebutuhan timah logam dunia hingga 20%. Meskipun China menjadi negara pertama dalam memproduksi timah, namun untuk produksinya lebih banyak diserap untuk negaranya sendiri.
Sedangkan Indonesia, dinilai menjadi negara pengekspor timah terbesar di dunia. "Kemudian berikutnya mengenai potensi timah di Indonesia saat ini cukup tinggi karena Indonesia sekarang masih pengekspor terbesar di dunia, walaupun China produksinya lebih besar tapi lebih banyak diserap oleh industri mereka sendiri," ujarnya dalam Rapat Dengar Pendapat Komisi VI DPR RI, Jakarta, Senin (19/5/2025).
Mengacu data AETI, Indonesia menempati peringkat kedua negara dengan produksi logam timah terbesar di dunia, yang mana tahun 2024 tercatat produksinya mencapai 52 ribu ton.
China, menjadi negara produksi logam timah terbesar di dunia dengan produksi mencapai 175 ribu ton. Sedangkan, Peru menjadi negara ke tiga dengan produksi timah terbesar sebanyak 30,3 ribu ton tahun 2024.
Dia juga menyebutkan bahwa Indonesia sendiri mengekspor timah terbesar setidaknya ke tiga negara tujuan yakni ke China, India, dan Korea Selatan. "Kemudian berikutnya negara tujuan ekspor timah di 2024 lebih banyak ke China, kemudian nomor 2 India, nomor 3 Korea Selatan, dan nomor 4 Singapura," imbuhnya.
Meskipun produksi timah Indonesia tahun 2024 terpantau menurun dibandingkan dengan tahun 2023, namun harga timah dunia cenderung stabil.
"Ini dikarenakan berbagai pertimbangan yang pertama tentunya negara di dunia ini masih bergantung timah di Indonesia dan juga karena keterbatasan RKAB yang dikeluarkan oleh kementerian ESDM sehingga secara tidak langsung Indonesia sendiri berpengaruh besar terhadap harga timah di dunia," tandasnya.
(pgr/pgr)
Saksikan video di bawah ini:
Video: Tata Kelola Timah Diperbaiki, Ekonomi Babel Kembali Menggeliat
Next Article Produksi Timah RI Turun Hingga 12% Jadi 45 Ribu Ton