Menhan AS Perintahkan Pecat 20% Jenderal Aktif, Ada Apa?

2 hours ago 1

Jakarta, CNBC Indonesia - Menteri Pertahanan Amerika Serikat Pete Hegseth pada Senin (5/5/2025) waktu setempat memerintahkan pemangkasan minimal 20% posisi jenderal dan laksamana bintang empat aktif, serta pengurangan signifikan di jajaran perwira tinggi lainnya. Kebijakan ini merupakan bagian dari upaya restrukturisasi besar-besaran di Departemen Pertahanan pada awal masa jabatan kedua Presiden Donald Trump.

Dalam memo satu halaman yang dirilis kepada pimpinan Pentagon, Hegseth menyatakan bahwa pengurangan ini bertujuan untuk menghilangkan struktur kekuatan yang berlebihan dan menyederhanakan birokrasi militer. Ia menekankan bahwa langkah ini bukan untuk menghukum perwira tinggi, melainkan untuk meningkatkan kesiapan strategis dan efektivitas operasional.

"Lebih banyak jenderal dan laksamana tidak berarti lebih banyak keberhasilan," kata Hegseth dalam video yang diunggah di platform X.

"Kami akan mengalihkan sumber daya dari elemen markas besar yang membengkak ke para prajurit di garis depan."

Selain pemangkasan 20% posisi jenderal bintang empat, Hegseth juga memerintahkan pengurangan minimal 20% perwira jenderal di Garda Nasional dan 10% dari total perwira jenderal dan laksamana di seluruh angkatan bersenjata. Saat ini, terdapat sekitar 38 jenderal atau laksamana bintang empat aktif.

Sebagai bagian dari restrukturisasi, Departemen Pertahanan sedang meninjau kemungkinan konsolidasi beberapa komando tempur, seperti menggabungkan Komando Afrika AS dengan Komando Eropa AS, serta menggabungkan Komando Selatan AS dengan Komando Utara AS.

Langkah ini dapat menghilangkan beberapa posisi jenderal bintang empat dan menyederhanakan struktur komando global.

Langkah Hegseth menuai kritik tajam dari beberapa anggota Kongres. Senator Jack Reed dari Rhode Island, anggota senior Komite Angkatan Bersenjata Senat, menyatakan skeptis terhadap rencana ini.

"Saya selalu mendukung efisiensi di Departemen Pertahanan, tetapi keputusan personel yang sulit harus didasarkan pada fakta dan analisis, bukan persentase arbitrer," kata Reed, dilansir Reuters.

"Menghilangkan posisi banyak perwira kami yang paling terampil dan berpengalaman tanpa justifikasi yang kuat tidak akan menciptakan 'efisiensi' dalam militer - itu bisa melumpuhkannya."

Sejak menjabat, Hegseth telah memecat beberapa pejabat tinggi, termasuk Ketua Kepala Staf Gabungan, laksamana tertinggi Angkatan Laut, dan direktur Badan Keamanan Nasional.

Baru-baru ini, tiga pejabat senior dipecat terkait penyelidikan kebocoran informasi, termasuk Dan Caldwell, penasihat tepercaya Hegseth, dan Darin Selnick, wakil kepala stafnya.


(luc/luc)

Saksikan video di bawah ini:

Video: AS Menyerang Ibu Kota Yaman, 8 Orang Tewas

Next Article Video: Tak Kenal Negara ASEAN, Calon Menhan AS Dimarahi Senat & Viral

Read Entire Article
Berita Kasus| | | |