Eropa Siap Putus Sumber Duit Putin, Langkah Tepat atau Bunuh Diri?

3 hours ago 1

Jakarta, CNBC Indonesia - Uni Eropa (UE) bersiap mengambil langkah tegas dalam mengakhiri ketergantungannya pada gas alam Rusia dengan merilis peta jalan baru yang bertujuan menghentikan impor gas dari Moskow sepenuhnya pada akhir 2027.

Menurut pejabat UE yang dikutip oleh xi, Selasa (6/5/2025), Komisi Eropa akan mengusulkan larangan terhadap kesepakatan impor gas baru dan kontrak spot dengan Rusia mulai akhir 2025. Selanjutnya, impor gas dan gas alam cair (LNG) dari Rusia di bawah kontrak yang ada akan dilarang secara hukum pada akhir tahun 2027.

Rencana ini merupakan bagian dari strategi jangka panjang UE untuk mengakhiri ketergantungan pada bahan bakar fosil Rusia, yang sebelumnya menyuplai sekitar 40% kebutuhan gas Eropa sebelum invasi Rusia ke Ukraina pada 2022.

Saat ini, sekitar 19% gas Eropa masih berasal dari Rusia melalui pipa TurkStream dan pengiriman LNG.

Salah satu hambatan utama dalam implementasi rencana ini adalah kontrak jangka panjang "take-or-pay" yang mengikat perusahaan Eropa dengan Gazprom, perusahaan energi milik negara Rusia.

Kontrak ini mewajibkan pembeli untuk membayar volume gas tertentu terlepas dari apakah mereka menerima pengiriman atau tidak.

Para ahli hukum menyatakan bahwa membatalkan kontrak ini tanpa menghadapi penalti finansial akan sulit, karena alasan seperti "force majeure" mungkin tidak berlaku dalam konteks ini.

Komisi Eropa sedang mengevaluasi opsi hukum untuk memungkinkan perusahaan Eropa keluar dari kontrak ini tanpa terkena sanksi finansial. Namun, detail spesifik mengenai bagaimana hal ini akan dicapai belum diungkapkan.

Sebagai bagian dari upaya diversifikasi, UE telah meningkatkan impor LNG dari Amerika Serikat dan mencari sumber energi alternatif dari negara-negara seperti Norwegia, Qatar, dan Afrika Utara. Langkah ini juga sejalan dengan inisiatif REPowerEU, yang bertujuan untuk mengurangi ketergantungan pada bahan bakar fosil Rusia dan mempercepat transisi ke energi bersih.

Namun, beberapa negara anggota seperti Slovakia dan Hungaria menentang sanksi terhadap gas Rusia karena ketergantungan mereka yang tinggi pada pasokan melalui pipa dan kekhawatiran terhadap kenaikan harga energi.

Oleh karena itu, rencana Komisi Eropa ini akan diajukan sebagai proposal hukum yang memerlukan persetujuan dari Parlemen Eropa dan mayoritas negara anggota UE, bukan sebagai sanksi yang memerlukan persetujuan bulat.

Komisaris Energi UE, Dan Jørgensen, yang memimpin inisiatif ini, menyatakan bahwa rencana ini mencerminkan komitmen UE untuk memperkuat keamanan energi dan mempercepat transisi ke energi bersih.

"Hanya sedikit kawasan di dunia yang telah mengubah pemasok energinya secara radikal seperti yang dilakukan UE," kata Jørgensen, dilansir Financial Times.


(luc/luc)

Saksikan video di bawah ini:

Video: Eropa Barat Dilanda Pemadaman Listrik Terburuk

Next Article Malapetaka Baru Ancam Eropa? Ukraina Resmi Putus Aliran Gas Rusia

Read Entire Article
Berita Kasus| | | |