Naik 8,55% Jelang Akhir Pekan, Analis Patok Saham BUMI Segini!

6 hours ago 3

Jakarta, CNBC Indonesia - Saham emiten pertambangan batu bara milik Grup Bakrie, PT Bumi Resources Tbk (BUMI) berhasil mencatatkan kinerja positif. Saham BUMI berhasil berada di level Rp 127 per saham atau menguat sebesar 8,55% pada penutupan perdagangan Kamis (15/5/2025).

Pada awal perdagangan hari ini, saham BUMI dibuka di level Rp 119 per saham dan sempat mencapai level tertingginya yakni Rp 128 per saham. Saham emiten tersebut juga sempat menyentuh level terendah pada hari ini yakni Rp 117 per saham.

Saham BUMI bertahan di zona hijau dengan volume saham yang ditransaksikan sebanyak 4,26 miliar saham serta nilai transaksi mencapai Rp 520,71 miliar. Saham BUMI turut membukukan frekuensi transaksi jual-beli saham sebanyak 36.970 kali pada hari ini.

Investment Analyst Edvisor Provina Visindo, Indy Naila menuturkan, saham BUMI dibayangi oleh beberapa sentimen. Mulai dari regulasi pemerintah terkait penyesuaian harga hingga ekspor dan produksi batu bara.

"Sentimen yang mempengaruhi datang juga dari regulasi pemerintah terkait penyesuaian harga, ekspor dan produksi batu bara. Selain itu juga masih berfluktuasinya harga batu bara membayangi kinerja BUMI," ujar Indy saat dihubungi CNBC Indonesia, Kamis (15/5/2025).

Indy pun merekomendasikan spekulatif buy saham BUMI dengan target Rp 175 per saham. Artinya, saham emiten yang satu ini patut diperhitungkan oleh para investor.

Sementara itu, Senior Market Analyst Mirae Asset Sekuritas, Nafan Aji Gusta menilai, prospek kinerja BUMI tergolong masih cerah apabila mampu mencapai target produksi batu bara. Ini mengingat, kinerja pendapatan BUMI relatif masih tergolong stabil.

"Jadi sejauh mana BUMI ini bisa mampu meningkatkan kapasitas juga kapasitas produksi batu bara. Sekaligus juga BUMI ini juga harus memanfaatkan serta memaksimalkan efisiensi bisnis yang mereka kelola," kata Nafan.

Pada akhirnya, prinsip good corporate governance (GCG) itu perlu dioptimalkan oleh BUMI. Langkah ini harus diprioritaskan agar BUMI bisa mengimplementasikan aspek keberlanjutan bisnis secara maksimal ke depannya.

"Karena memang saya akui selama dinamika global uncertainties remain, misalnya karena seputar trade tariff dynamics yang terjadi, misalnya, ya tentunya ya permintaan akan komoditas ya memang relatifnya underwhelming. Itu memang merupakan suatu hal yang wajar. Seperti itu, jadi memang harus penekanan seperti yang saya sebutkan tadi," jelasnya.

Nafan berharap, jika tidak ada sentimen perang dagang lagi, maka ada peluang permintaan komoditas batu bara mengalami peningkatan. Apalagi, saat sentimen perang dagang mulai mereda, sehingga peluang untuk pemulihan ekonomi bisa terbuka lebar.

Mengacu pada hal tersebut, Nafan pun merekomendasikan akumulatif buy untuk saham BUMI dengan target harga di rentang Rp 110-176 per saham.


(dpu/dpu)

Saksikan video di bawah ini:

Video: IHSG Melesat, Berhasil Sentuh Level 7.000

Next Article Naik Tajam, Laba Bersih Bumi Resources (BUMI) Melonjak 45,5% di 2024

Read Entire Article
Berita Kasus| | | |