Petugas ATC Bandara RI Bakal Punya Lisensi Pilot, Apa Manfaatnya?

2 hours ago 2

Bandung, CNBC Indonesia - AirNav Indonesia mulai mengambil langkah strategis untuk menyetarakan kualitas navigasi penerbangan Indonesia dengan standar internasional. Salah satu upaya yang kini dipercepat adalah peningkatan kompetensi sumber daya manusia melalui program Pilot Private License (PPL) hingga penguatan fasilitas pelatihan seperti flight simulator.

Direktur Utama AirNav Indonesia, Avirianto Suratno menjelaskan, program PPL menjadi elemen kunci untuk menyamakan persepsi dan pemahaman antara pengatur lalu lintas udara dan pilot. Ia mencontohkan praktik di negara lain yang sudah lebih maju.

"Terkait program PPL (Pilot Private License) sebenarnya di sistem navigasi internasional, di Australia sudah, Air Traffic Control (ATC) mereka mensyaratkan untuk mendapatkan private pilot license, sehingga tidak terjadi satu miss antara sudut pandang air traffic control dengan pilot," ujar Avirianto dalam konferensi pers di Bandung, Rabu (12/11/2025).

Adapun AirNav mulai menerapkan langkah serupa pada tahun ini.

"Kita sudah memulai dari 2025 ini mengirim 6 orang, sampai akhir tahun 10 orang. Mudah-mudahan tiap tahun nanti bertambah, sehingga dengan nantinya kita diberikan ke professional untuk mengambil FIR (Flight Information Region) di Singapura, supaya SDM kita juga mumpuni," jelasnya.

Konferensi Pers mengenai Program AirNav Indonesia Menjelang Natal 2025 dan Tahun Baru 2026 di Bandung, Rabu (12/11/2025). (CNBC Indonesia/Martyasari Rizky)Foto: Konferensi Pers mengenai Program AirNav Indonesia Menjelang Natal 2025 dan Tahun Baru 2026 di Bandung, Rabu (12/11/2025). (CNBC Indonesia/Martyasari Rizky)
Konferensi Pers mengenai Program AirNav Indonesia Menjelang Natal 2025 dan Tahun Baru 2026 di Bandung, Rabu (12/11/2025). (CNBC Indonesia/Martyasari Rizky)

Ia menekankan, penguatan kompetensi ini juga bertujuan menyiapkan SDM nasional ketika wilayah ruang udara tertentu diambil alih kembali oleh Indonesia.

"Apalagi yang akan atur pilot juga, sehingga nantinya Indonesia itu setara dunia," kata dia.

Selain peningkatan kemampuan individu, AirNav juga mendorong modernisasi fasilitas pelatihan. Avirianto menyebut flight simulator di Medan menjadi salah satu fokus yang sedang dikebut.

"Dan juga flight simulator di Medan kita sudah upayakan. Jadi nanti masing-masing cabang-cabang yang ada radarnya, ada simulator, supaya kita bisa melatih dalam kondisi normal, abnormal, dan emergency," jelasnya.

Upaya tersebut diharapkan dapat memperkuat kualitas pengelolaan navigasi penerbangan Indonesia sekaligus meningkatkan keselamatan dan keandalan layanan di ruang udara nasional.


(wur)
[Gambas:Video CNBC]

Next Article Komitmen AirNav Indonesia Jaga Langit Negeri

Read Entire Article
Berita Kasus| | | |