FOTO Internasional
Reuters, CNBC Indonesia
21 May 2025 17:40

Truk-truk pengangkut bantuan terlihat di persimpangan Kerem Shalom pada Selasa (20/5/2025) setelah beberapa bantuan diizinkan masuk ke Gaza setelah Israel melonggarkan akses bantuan kemanusiaan ke Gaza. Perdana Menteri Benjamin Netanyahu mengumumkan pelonggaran blokade setelah militer mengumumkan telah memulai "operasi darat yang ekstensif" di bagian utara dan selatan daerah kantong tersebut. (REUTERS/Ronen Zvulun)

Dua hari setelah Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengumumkan pencabutan blokade atas Gaza, situasi di lapangan menunjukkan kenyataan berbeda. Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) menyatakan Israel masih menghalangi masuknya bantuan makanan ke wilayah yang tengah dilanda kelaparan ekstrem, memperparah krisis kemanusiaan yang telah berlangsung lebih dari sebelas minggu. (REUTERS/Stringer)

Hingga Selasa (20/5/2025), hanya lima truk bantuan yang berhasil mencapai Gaza, namun distribusinya belum diizinkan oleh otoritas Israel, kata Jens Laerke, juru bicara Kantor PBB untuk Koordinasi Urusan Kemanusiaan (OCHA) dalam konferensi pers di Jenewa. Sementara itu, sekitar 100 truk bantuan lainnya telah disetujui untuk masuk, namun belum diberi izin menyeberang. (REUTERS/Stringer)

Sementara pihak berwenang Israel mengeklaim bahwa 93 truk telah memasuki Gaza pada hari yang sama, mereka tidak memberikan informasi apakah muatan berupa makanan dan obat-obatan tersebut telah diizinkan untuk dibagikan kepada warga. (REUTERS/Stringer)

Sebelumnya, PBB telah lama mengatakan Gaza, dengan populasi sekitar 2,3 juta, membutuhkan setidaknya 500 truk bantuan dan barang-barang komersial setiap hari. Selama perang, truk-truk yang membawa bantuan telah menunggu berminggu-minggu dan berbulan-bulan di perbatasan Gaza untuk masuk. (REUTERS/Hatem Khaled)

Tiga negara besar sekutu Israel - Inggris, Kanada, dan Prancis - pada Senin (19/5) juga mengeluarkan ancaman sanksi terhadap pemerintahan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu, jika negara tersebut tidak menghentikan ofensif militer barunya di Gaza dan mencabut pembatasan atas bantuan kemanusiaan. (REUTERS/Hatem Khaled)

Langkah ini menandai tekanan internasional paling keras sejauh ini terhadap Israel dari sekutu tradisionalnya di Barat, yang selama ini mendukung hak Israel untuk mempertahankan diri namun kini menilai eskalasi serangan sebagai tidak proporsional dan melanggar hukum internasional. (COGAT/Handout via REUTERS)