Raksasa Migas AS Incar Ladang Migas di RI, Potensinya Jumbo!

7 hours ago 3

Jakarta, CNBC Indonesia - Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) menyampaikan bahwa perusahaan minyak dan gas bumi (migas) kelas kakap asal Amerika Serikat yakni Chevron tengah mencari ladang migas potensial di Indonesia untuk dikelola.

Kepala SKK Migas Djoko Siswanto membeberkan bahwa pihaknya telah menawarkan sejumlah blok yang mempunyai potensi migas cukup besar. Salah satu blok migas yang ditawarkan kepada Chevron diproyeksikan memiliki potensi sekitar 15 triliun kaki kubik (TCF).

"Iya, cadangannya sekitar lebih kurang 15 TCF ke atas. Iya, dari mereka ingin cari yang besar-besar supaya sekalian kan, potensinya besar, investasi besar, dapatnya juga besar begitu," kata Djoko ditemui di sela acara The 49th IPA Convention and Exhibition di ICE BSD, Tangerang Selatan, dikutip Rabu (21/5/2025).

Djoko mengatakan bahwa Chevron saat ini tengah melakukan sejumlah evaluasi dalam proses pencarian ladang migas di Indonesia. Mengingat, investasi di sektor migas merupakan investasi high risk yakni memiliki risiko tinggi.

"Dia sedang mencari, mengevaluasi, melihat mana yang kita bisa berikan potensi-potensi yang cukup besar Karena ini high risk kan. Baru diskusi awal, nanti pastinya akan dipelajari lebih lanjut," katanya.

Sebagaimana diketahui, sejumlah perusahaan migas raksasa berpotensi untuk masuk kembali ke Indonesia. Sebelumnya perusahaan-perusahaan tersebut memutuskan untuk mundur dari proyek hulu migas di Tanah Air.

Djoko mencatat, setidaknya terdapat 25 perusahaan yang tertarik untuk masuk ke dalam proyek migas RI. Adapun dari 25 perusahaan tersebut, di antaranya merupakan perusahaan kakap seperti Chevron, TotalEnergies, dan Shell.

"Ada Total. Chevron sudah komit untuk datang dan lihat mana yang besar-besar. Shell juga alhamdulillah. Keren kan?" kata Djoko.

Djoko menilai masuknya perusahaan-perusahaan tersebut menandakan bahwa daya tarik investasi migas di Indonesia masih sangat menarik. Ditambah lagi Indonesia masih mempunyai potensi migas yang masih cukup besar untuk dikembangkan.

Oleh sebab itu, saat ini SKK Migas tengah berupaya menyediakan data setiap wilayah kerja secara lebih baik. Sehingga memudahkan para investor untuk melakukan sejumlah evaluasi.


(wia)

Saksikan video di bawah ini:

Video: Q1-2025, Laba Aramco Tergerus Penurunan Harga Minyak

Next Article Tak Diduga, RI Bakal Jadi Incaran Investasi Dunia Buat Gali Migas

Read Entire Article
Berita Kasus| | | |