RI Bisa Ketiban Durian Runtuh dari China, Asal Lakukan Ini!

8 hours ago 4

Jakarta, CNBC Indonesia - Indonesia bisa kecipratan untung dari perang dagang antara Amerika Serikat (AS) dan China yang tengah terjadi. Anggota Dewan Ekonomi Nasional (DEN) Chatib Basri mengatakan dalam situasi saat ini, China kemungkinan besar akan melalukan relokasi investasi ke kawasan Asia Tenggara.

"Dengan risiko jaringan antara AS dan China, saya tidak akan terkejut jika ada semacam relokasi basis produksi dari China ke negara-negara Asia Tenggara, mungkin ke Vietnam, mungkin ke Indonesia," ujar Chatib di acara DBS Asian Insights Conference di Hotel Mulia, Jakarta, Rabu (21/5/2025).

Ia kemudian mengatakan Indonesia mudah bernegosiasi dengan Amerika Serikat (AS). Karena surplus perdagangan Indonesia dengan negeri Paman Sam itu hanya sekitar US$19 miliar, jauh lebih kecil dari Vietnam dengan AS yang mencapai US$120 miliar.

Lantas, negara tetangga Indonesia itu dapat menyelesaikan masalah surplus perdagangan ini, mungkin dengan menambah impornya sekitar 11 sampai 12 kali lipat.

"Memang tidak mudah, ya, jadi itu sebabnya saya melihat kemungkinan relokasi dari Tiongkok ke Indonesia, asalkan pemerintah mau melaksanakan deregulasi ekonomi. Kabar baiknya, Presiden Prabowo sudah mengumumkan April lalu bahwa pemerintah berkomitmen untuk melakukan deregulasi ekonomi," pungkas Chatib.

Sederet Kebijakan Pemerintah Antisipasi Perang Dagang

Pemerintah menyiapkan delapan kebijakan yang bersifat jangka pendek, serta kebijakan jangka menengah. Sekaligus diarahkan untuk mengantisipasi potensi pelemahan ekonomi global akibat ketidakpastian geopolitik, perlambatan perdagangan dunia, suku bunga tinggi di negara maju, hingga ketegangan di berbagai kawasan.

Kebijakan Jangka Pendek

1. Penguatan Konsumsi Rumah Tangga dan Daya Beli Masyarakat

- Perluasan program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang mendukung ketahanan gizi sekaligus mendorong perputaran ekonomi di sektor pangan lokal

- Penyaluran bantuan sosial tepat sasaran untuk melindungi daya beli masyarakat rentan

- Stimulus konsumsi melalui diskon transportasi publik dan subsidi listrik untuk rumah tangga tertentu

Mempercepat realisasi belanja negara untuk memperkuat daya dorong fiskal

2. Peningkatan Kemudahan Berusaha

- Pelaksanaan Instruktur Presiden mengenai Deregulasi untuk menyederhanakan izin usaha

- Penyelesaian revisi Peraturan Presiden tentang Bidang Usaha Penanaman Modal (BUPM)

3. Penguatan Pembiayaan Sektor Produktif

- Penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR) dengan target yang lebih besar

- Implementasi Kredit Investasi Padat Karya yang diarahkan pada sektor-sektor strategis

- Fasilitasi pembiayaan Koperasi dan UMKM untuk meningkatkan produktivitas dan daya saing

4. Perluasan Akses Pasar Ekspor

- Percepatan penyelesaian perjanjian perdagangan seperti IEU-CEPA, dan CP TPP

- Penetrasi pasar ekspor non-tradisional dan penguatan kerja sama dengan negara-negara BRICS

- Dukungan promosi dan fasilitasi ekspor untuk UMKM berpotensi ekspor

5. Kebijakan Deregulasi

- Sesuai arahan Presiden Prabowo Subianto, Satuan Tugas Deregulasi akan segera terbentuk, namun tim sudah mulai bekerja mengidentifikasi masalah perizinan ekspor-impor yang dikeluhkan pengusaha. Paket kebijakan yang akan segera diumumkan diharapkan dapat meningkatkan kinerja ekspor dan daya saing industri dalam negeri

- Kebijakan Deregulasi ini sejalan dengan upaya transformasi kebijakan dalam rangka aksesi Indonesia ke OECD.

Kebijakan Jangka Menengah

1. Percepatan Hilirisasi dan Industrialisasi

- Pengembangan industri pengolahan mineral seperti nikel, bauksit, dan tembaga

- Penguatan rantai nilai industri kelapa sawit dan komoditas strategis lainnya

- Pembangunan kawasan industri terintegrasi untuk menciptakan ekosistem industri yang kompetitif

2. Transformasi Ekonomi Digital

- Pengembangan infrastruktur digital yang merata di seluruh wilayah Indonesia

- Peningkatan kapasitas dan daya saing start-up teknologi nasional

- Akselerasi digitalisasi UMKM dan sektor publik

3. Transisi Energi dan Ekonomi Hijau

- Pembangunan energi terbarukan dengan target kapasitas yang ditingkatkan

- Pengembangan ekosistem kendaraan listrik dan infrastruktur pendukungnya

- Implementasi proyek energi bersih seperti PLTP Muara Laboh yang telah mendapatkan pendanaan sebesar USD499 juta dari AZEC


(mij/mij)

Saksikan video di bawah ini:

Video: DBS Siap Gelar Asian Insights Conference 2025!

Next Article Bereskan Penghambat Investasi, Luhut Kumpulkan Pebisnis AS-Inggris

Read Entire Article
Berita Kasus| | | |