
Ukuran Font
Kecil Besar
14px
LHOKSUKON (Waspada) : Siswa SMP Negeri 2 Paya Bakong, Aceh Utara, harus menyeberangi jembatan darurat untuk mencapai gedung sekolah.
Hal ini terpaksa dilakukan siswa karena gerbang sekolah yang lebih tinggi dibanding jalan.
Scroll Untuk Lanjut Membaca
IKLAN
Ketua Komite SMP Negeri 2 Paya Bakong, Razali, kepada Waspada, Sabtu (3/5), menjelaskan bahwa sejak sekolah ini dibangun sekitar 13 tahun lalu, jalur utama dari pintu gerbang tidak dapat digunakan.
“Kondisi jalan terlalu rendah dan tidak bisa dilalui. Perlu ditimbun setidaknya tiga meter agar bisa dipakai,” sebut Razali.
Untuk membantu siswa bisa sampai ke sekolah, pihak sekolah bersama komite membangun jembatan darurat dari batang pinang. Namun, jembatan ini tidak bertahan lama dan sering harus diganti dalam waktu singkat.
Razali menyebutkan, pihaknya telah berulang kali mengajukan permohonan bantuan pembangunan akses jalan kepada pemerintah daerah.
“Saya sudah sampaikan permohonan kepada Pj Bupati, tetapi sampai sekarang belum ada realisasi,” tambahnya.
Sebagai alternatif, pihak sekolah membuka jalur masuk lain di belakang gedung. Namun, jalur ini harus melewati jalan berbatu di atas lahan warga. Untuk sampai ke sana, siswa harus memutar sejauh sekitar satu kilometer melalui sisi kanan sekolah.
Saat ini, SMP Negeri 2 Paya Bakong menampung 120 siswa. Pihak komite memperkirakan jumlah peserta didik akan meningkat jika akses jalan diperbaiki.
Karena itu, mereka berharap Pemerintah Kabupaten Aceh Utara segera membantu penimbunan jalan masuk, agar siswa lebih mudah mengikuti kegiatan belajar mengajar.(b08)
Update berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran favoritmu akses berita Waspada.id WhatsApp Channel dan Google News Pastikan Kamu sudah install aplikasi WhatsApp dan Google News.