Jakarta, CNBC Indonesia - Menteri Keuangan Sri Mulyani mengumumkan realisasi APBN pada April 2025 berbalik surplus anggaran Rp 4,3 triliun atau 0,2% dari Produk Domestik Bruto (PDB) setelah mengalami defisit sejak Januari hingga Maret 2025.
"Realisasi APBN hingga April 2025 menunjukkan kinerja yang positif, dengan surplus anggaran Rp4,3 triliun atau 0,02% PDB, keseimbangan primer positif Rp173,9 triliun, dan posisi kas surplus Rp283,6 triliun," ujar Sri Mulyani dalam pidato menyampaikan Kerangka Ekonomi Makro dan Pokok Pokok Kebijakan Fiskal (KEMPPKF) 2026 kepada Dewan Perwakilan Rakyat (DPR), Selasa (20/5/2025).
Sementara itu, pendapatan negara telah mencapai Rp810,5 triliun atau 27% dari target APBN dan belanja negara terealisasi sebesar Rp806,2 triliun atau 22,3% dari target APBN.
"Hal ini menunjukkan di tengah masa transisi, APBN juga tetap optimal sebagai shock absorber yang menjaga stabilitas ekonomi," ujarnya.
Sebagai informasi, Defisit APBN mencapai Rp 104,2 triliun per akhir Maret 2025, atau setara 0,43% dari produk domestik bruto (PDB).
Dengan demikian, posisi ini mencapai 16,9% dari target defisit Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) pada 2025 yang senilai Rp 616,2 triliun atau setara 2,53% dari PDB.
Defisit APBN itu berasal dari pendapatan negara yang baru senilai Rp 516,1 triliun atau 17,2% dari target tahun ini Rp 3.005,1 triliun, dan belanja negara Rp 620,3 triliun atau 17,1% dari target Rp 3.621,3 triliun.
(haa/haa)
Saksikan video di bawah ini:
Video: Sri Mulyani: Defisit APBN Capai Rp 104 Triliun di Maret 2025
Next Article Setoran Pajak Melorot, Sri Mulyani Jamin Defisit APBN Tetap 2,53%