Tiket Pesawat Diskon 14%, Pengusaha Hotel Respons-Soroti Masalah Ini

3 hours ago 2

Jakarta, CNBC Indonesia - Pemerintah resmi memberlakukan kebijakan penurunan harga tiket pesawat sebesar 13-14% di musim libur Natal 2025 dan Tahun Baru 2026. Pengusaha meminta transparansi pelaksanaan pelaksanaan stimulus yang digulirkan pemerintah untuk mendorong pergerakan wisatawan domestik tersebut.

Pelaku industri perhotelan meminta adanya kejelasan lebih lanjut mengenai rute dan ketersediaan kursi yang benar-benar mendapatkan potongan harga.

Sekretaris Jenderal Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Maulana Yusran mengingatkan, musim liburan akhir tahun merupakan momen krusial bagi sektor pariwisata. Namun, menurutnya, banyak masyarakat belum mendapat informasi yang jelas soal rute mana saja yang benar-benar terdampak diskon tiket pesawat.

"Penurunan harga itu satu hal yang kita harapkan. Akhir tahun itu adalah salah satu momentum terbesar kedua setelah Idul Fitri untuk pergerakan perjalanan wisatawan domestik," ujar Maulana kepada CNBC Indonesia, Rabu (22/10/2025).

Pemerintah memang pernah memberikan insentif serupa pada masa libur Lebaran atau saat musim liburan sekolah, tapi implementasinya kerap membingungkan masyarakat.

"Beberapa kali pemerintah juga memberikan insentif seperti lebaran. Itu waktu liburan sekolah. Tapi permasalahannya, masyarakat atau publik itu nggak tahu, apa benar itu didiskon atau enggak? Yang jelas, limit capacity-nya itu nggak ada, dan masyarakat itu nggak ngerti ya," ujar Maulana.

Tambahnya, belum terlihat perubahan signifikan dalam harga tiket pesawat di platform daring seperti Traveloka menjelang akhir tahun. Hal ini memperkuat dugaan bahwa insentif belum terimplementasi secara maksimal.

"Kalau kita lihat Traveloka saat ini contoh ya, harga tiket di akhir tahun itu kan masih sama aja range-nya, belum ada perubahan. Nah, ini mesti menjadi satu masukan ke pemerintah. Pada saat mereka memberikan insentif, mereka harus ikut melakukan pemantauan, benar nggak sih, berapa banyak jumlah seat yang ditawarkan? Dan daerah-daerah mana aja yang mencakup diskon tadi?" Ujar Maulana.

Ia juga menyoroti tidak adanya sistem deteksi atau informasi yang memadai untuk publik agar tahu wilayah mana yang memperoleh diskon dan pada periode apa saja. Banyak penumpang yang kecewa karena harga ternyata tak berubah, bahkan seat dengan potongan harga pun tidak tersedia.

"Selama ini nggak ke-detect tuh. Orang menerka-nerka ke daerah mana sih? Waktu tiketnya sama aja. Ternyata pas dicek, seat availability-nya nggak ada," Sebutnya.


(dce)
[Gambas:Video CNBC]

Next Article Biaya Terbang Jakarta-Bali Rp269 Juta, Buat Bayar Apa Saja?

Read Entire Article
Berita Kasus| | | |