Zelenskiy Minta Putin Datang ke Turki Kamis Ini, Beri Ucapan Menohok

8 hours ago 3

Jakarta, CNBC Indonesia - Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskiy mengungkapkan telah siap bertemu Presiden Rusia Vladimir Putin di Turki. Hal ini ia ungkapkan setelah diminta oleh Presiden AS Donald Trump.

Dengan adanya usulan Zelenskiy untuk melakukan pembicaraan secara langsung dengan Putin, maka mengakhiri usulan dari para pemimpin negara Eropa yang bergabung untuk gencatan senjata selama 30 hari mulai Senin.

Sebelumnya Putin juga sudah mengajukan usulan untuk mengadakan pembicaraan secara langsung antara Ukraina dan Rusia sejak bulan-bulan awal invasi tahun 2022. Namun belum jelas apakah Putin akan menghadiri secara langsung. Pasalnya Putin dan Zelenskiy belum pernah bertemu sejak Desember 2019 dan kerap mengungkapkan rasa benci mereka satu sama lain.

"Saya akan menunggu Putin di Turki pada hari Kamis, secara pribadi," tulis Zelenskiy di X, dikutip dari Reuters, Senin (12/5/2025).

"Saya berharap kali ini Rusia tidak akan mencari-cari alasan," sambungnya.

Di Telegram, Kepala Staf Kepresidenan Ukraina Andriy Yermak juga turut buka suara mengenai hal ini.

"Bagaimana dengan Putin? apakah dia takut? kita lihat saja nanti, " katanya.

Usulan perundingan secara langsung itu akan dilakukan di Istanbul, pada Kamis (15/5/2025). Saran dari Presiden Rusia itu muncul beberapa jam setelah negara besar Eropa menuntut gencatan senjata tanpa syarat selama 30 hari, atau akan menghadapi sanksi yang besar-besaran.

Zelenskiy juga mengatakan Ukraina siap berunding, jika Rusia menyetujui gencatan senjata selama 30 hari. Hanya saja Trump menempuh jalan lain.

AS yang memiliki kekuasaan untuk memutus pasokan senjata ke Ukranina, meminta Zielenskiy untuk menemui Putin secara langsung, pada waktu yang sudah ditentukan.

"Presiden Putin dari Rusia tidak ingin mengadakan perjanjian gencatan senjata dengan Ukraina, tetapi ingin bertemu pada hari Kamis, di Turki, untuk merundingkan diakhirnya PERTUMPAHAN DARAH. Ukraina harus menyetujuinya segera," tulis Trump di Truth Social.

"Setidaknya mereka akan dapat menentukan apakah kesepakatan itu mungkin atau tidak, dan jika tidak, para pemimpin Eropa, dan AS, akan tahu di mana semuanya berada, dan dapat melanjutkan sebagaimana mestinya!," tegasnya.


(emy/wur)

Saksikan video di bawah ini:

Video: Putin Setuju Gencatan Senjata Dengan Ukraina Selama 3 Hari

Next Article Video: Putin 'Menggila' Gempur Ukraina, Rebut Wilayah Donetsk

Read Entire Article
Berita Kasus| | | |