10 Negara dengan Jumlah Suku Terbanyak di Dunia

4 hours ago 2

Jakarta, CNBC Indonesia - Dunia ini kaya akan perbedaan budaya, dan salah satu indikator utamanya adalah keberagaman suku dan kelompok etnis di berbagai negara. Di balik peta dunia yang tampak sederhana, tersembunyi ribuan komunitas dengan bahasa, adat, dan tradisi yang berbeda.

Sejumlah negara dikenal memiliki jumlah suku terbanyak di dunia, menjadikan mereka sebagai pusat keberagaman budaya global. Keunikan ini bukan hanya menjadi kekayaan identitas nasional, tetapi juga menjadi tantangan dalam pengelolaan sosial dan politik.

Papua Nugini menempati posisi teratas dalam hal keragaman etnis dan bahasa, dengan lebih dari seribu suku dan ratusan bahasa lokal yang masih digunakan hingga kini. Menyusul di belakangnya, India dan Indonesia juga masuk dalam daftar dengan ribuan kelompok etnis dan bahasa daerah.

Tidak ketinggalan, negara-negara di benua Afrika seperti Nigeria, Republik Demokratik Kongo, hingga Tanzania, menunjukkan bagaimana perbedaan etnis menjadi bagian penting dari struktur sosial mereka. Bahkan negara seperti Meksiko pun memiliki banyak kelompok adat yang masih mempertahankan identitas budayanya sejak era pra-Kolumbus.

Inilah potret dunia yang penuh warna-di mana keberagaman menjadi kekuatan, bukan perpecahan. Dan berikut adalah data lengkap sepuluh negara dengan jumlah suku terbanyak di dunia.

Keberagaman etnis dan budaya di dunia mencerminkan betapa kompleks dan kayanya warisan manusia. Setiap suku membawa cerita, bahasa, dan nilai-nilai yang menjadi bagian tak terpisahkan dari sejarah umat manusia. Namun, keberagaman ini tidak hanya menghadirkan kekayaan budaya, tetapi juga tantangan. Negara-negara dengan etnis majemuk dituntut untuk membangun harmoni sosial, menjaga keberlangsungan bahasa lokal, dan menghindari konflik berbasis identitas.

Indonesia sebagai salah satu negara dengan lebih dari 1.300 suku telah membuktikan bahwa Bhinneka Tunggal Ika bukan hanya semboyan, melainkan prinsip hidup berbangsa. Hal serupa juga tercermin di Papua Nugini dan India, di mana pluralisme menjadi realitas sehari-hari. Di tengah globalisasi yang kerap menekan budaya lokal, pelestarian keragaman menjadi tanggung jawab bersama. Sebab, saat satu bahasa punah atau satu budaya hilang, dunia kehilangan bagian dari jati dirinya.

Dengan mengenal dan memahami keberagaman suku di dunia, kita tidak hanya memperluas wawasan, tetapi juga belajar untuk saling menghargai dalam perbedaan. Dan pada akhirnya, perbedaan bukanlah jurang pemisah, melainkan jembatan menuju persatuan global.

CNBC Indonesia Research

[email protected]

(dag/dag)

Read Entire Article
Berita Kasus| | | |