Jakarta, CNBC Indonesia - Data tahunan Porn Hub 2023 mencatat negara-negara dengan jumlah penonton konten pornografi terbesar di dunia. Peringkat satu diduduki Amerika Serikat yang menyumbang porsi penayangan terbanyak, disusul Filipina dan Prancis.
Melansir Addiction Help, secara global, 20 negara teratas menyumbang lebih dari 78% dari seluruh tayangan pornografi di internet.
Penelitian menunjukkan, kelompok usia 18-34 tahun mendominasi konsumsi konten pornografi di Amerika Serikat. Sekitar 57% orang dewasa muda (18-25 tahun) mengaku menonton pornografi minimal sebulan sekali, sementara angka itu turun menjadi 29% untuk kelompok usia di atas 25 tahun.
Yang lebih mengkhawatirkan, penelitian juga menemukan sebagian besar remaja sudah terpapar pornografi sejak usia 9 hingga 13 tahun. Sebuah studi menyebutkan 93% remaja laki-laki dan 62% remaja perempuan pernah menonton konten pornografi di internet.
Teknologi dikatakan ikut mengubah wajah industri pornografi. Laporan tahun 2023 juga menemukan 98% dari seluruh video deepfake di internet merupakan pornografi, dan meningkat lebih dari 550% sejak 2019. Konten ini mayoritas menargetkan perempuan tanpa izin, menimbulkan kekhawatiran tentang privasi dan eksploitasi digital.
Sementara itu, industri webcamming seperti OnlyFans kini menjadi bagian besar dari ekonomi digital. Platform tersebut mengubah produksi pornografi dari skala studio menjadi berbasis individu, di mana kreator bisa berinteraksi langsung dengan penggemar dan menghasilkan pendapatan besar.
Meski belum dikategorikan sebagai gangguan medis, 10,3% pria dan 3% wanita di AS mengaku kecanduan pornografi. Studi menemukan kebiasaan menonton pornografi dapat mempengaruhi hubungan dan bahkan pekerjaan.
Berikut daftar 20 negara dengan penonton pornografi terbanyak di dunia, menurut data PornHub:
1. Amerika Serikat
2. Filipina
3. Prancis
4. Meksiko
5. Inggris
6. Jepang
7. Jerman
8. Italia
9. Kanada
10. Brasil
11. Spanyol
12. Polandia
13. Australia
14. Ukraina
15. Belanda
16. Argentina
17. Kolombia
18. Mesir
19. Chile
20. Swedia
Penelitian yang diterbitkan di Journal of Couple & Relationship Therapy menyebut, pasangan yang mulai menonton pornografi setelah menikah memiliki risiko perceraian hampir dua kali lipat, dari 6% menjadi 11% per tahun. Selain itu, sekitar 70% lalu lintas pornografi di internet terjadi pada jam kerja (09.00-17.00), yang berdampak pada etika dan produktivitas di kantor.
Selain itu penelitian menemukan faktor moral incongruence atau konflik batin antara keyakinan moral dan perilaku pribadi. Orang yang meyakini bahwa pornografi itu salah secara moral namun tetap menontonnya, cenderung merasa kecanduan atau terganggu karenanya.
"Ketika seseorang menolak pornografi secara moral tapi tetap mengkonsumsinya, konflik internal itu bisa lebih mengganggu dibanding perilakunya sendiri," ujar Dr. Joshua B. Grubbs, peneliti perilaku dari Amerika Serikat.
Secara global, industri pornografi daring diperkirakan bernilai lebih dari US$1 miliar atau sekitar Rp16 triliun. Ada lebih dari 4 juta situs porno aktif, setara dengan 12% dari seluruh situs di internet. Pornhub sendiri dikunjungi lebih dari 42 miliar kali per tahun.
(hsy/hsy)
[Gambas:Video CNBC]

3 hours ago
1

















































