Jakarta, CNBC Indonesia — PT Midi Utama Indonesia Tbk (MIDI) melaporkan laba yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp 590,72 miliar, naik 26,53% secara tahunan (yoy) per September 2025.
Hal tersebut seiring dengan pertumbuhan pendapatan serta penurunan beban penjualan dan distribusi. Sepanjang sembilan pertama tahun ini, MIDI mencatat pendapatan neto senilai Rp 15,27 triliun, naik 4% yoy.
Kendati beban pokok pendapatan naik lebih tinggi, yakni 5,09% yoy, tetapi perusahaan menekan beban penjualan dan distribusi sebesar 3,05% yoy menjadi Rp 3,02 triliun. Alhasil laba usaha perusahaan naik 25,97% yoy menjadi Rp 766,99 miliar.
Berdasarkan segmen usaha, bisnis MIDI yang tumbuh adalah makanan segar dan non-makanan, sedangkan penjualan makanan sebaliknya. Akan tetapi secara total, penjualan makanan masih menjadi tulang punggung perusahaan.
Penjualan makanan segar naik 24,4% yoy menjadi Rp 2,59 triliun dan non-makanan tumbuh 14,76% yoy menjadi Rp 4,29 triliun. Sementara itu penjualan makanan kontraksi 5,34% yoy menjadi Rp 8,39 triliun.
Berdasarkan wilayah penjualan, MIDI mencatat pertumbuhan signifikan di luar Pulau Jawa. Per September 2025, luar Pulau Jawa nyaris menjadi tulang punggung bisnis perusahaan.
Pendapatan neto dari penjualan di luar Jawa sebesar Rp 7,27 triliun, naik 20,08% yoy, sedangkan di Jabodetabek turun 8,52% yoy menjadi Rp 5,88 triliun.
Adapun hingga September 2025, MIDI melaporkan aset senilai Rp 8,47 triliun. Sebanyak Rp 3,58 triliun adalah aset lancar dan Rp 4,89 triliun aset tidak lancar.
Perusahaan mencatat liabilitas Rp 4,13 triliun yang terdiri dari liabilitas jangka pendek Rp 3,53 triliun dan jangka panjang Rp 591,71 miliar.
(mkh/mkh)
[Gambas:Video CNBC]

4 hours ago
2















































