
Ukuran Font
Kecil Besar
14px
JAKARTA (Waspada): Badan Kerja Sama Antar-Parlemen (BKSAP) DPR RI menggelar konferensi pers khusus untuk memfasilitasi para pejuang kemanusiaan Indonesia yang baru kembali menjalankan misi di Gaza, Palestina.
Agenda ini sebagai bagian dari inisiasi BKSAP sejak tiga bulan lalu yang menjadikan DPR RI sebagai rumah bagi para pejuang kemanusiaan Palestina.
Scroll Untuk Lanjut Membaca
IKLAN
Ketiga pejuang kemanusiaan tersebut adalah Prof. Dr. dr. Basuki Supartono, Sp.OT, FICS, MARS (Spesialis Ortopedi), dr. Prita Kusumaningsih, Sp.OG (Spesialis Obstetri dan Ginekologi), dan drg. Muchamad Sarbini Wahid dari Bulan Sabit Merah Indonesia (BSMI).
Diketahui, BKSAP DPR RI telah menggagas gerakan “DPR Rumah Para Pejuang Kemanusiaan Palestina” sejak tiga bulan terakhir.
Sebanyak 125 organisasi masyarakat dan lembaga kemanusiaan yang peduli terhadap Palestina telah berkumpul dan bekerja sama dalam inisiatif ini, termasuk BSMIndonesia.
Inisiatif ini kini memasuki tahap ketiga. Tahap pertama adalah Silaturahim Nasional yang diadakan pada bulan Januari, kemudian Focus Group Discussion (FGD) Nasional pada akhir Februari. Selanjutnya, tanggal 20 Mei 2025, BKSAP DPR RI akan membentuk Panitia Kerja (Panja) Nasional untuk mempersiapkan bantuan secara terstruktur dan sistematis dari Indonesia ke Palestina.
“Nah kami sudah masuk kepada tahap ketiga. Nanti tanggal 20 Mei 2025 kita buat Panja Nasional persiapan untuk bantuan secara terstruktur dan sistematis, difasilitasi DPR RI ke Palestina,” jelas Ketua BKSAP Mardani Ali Sera, di Gedung Nusantara II, DPR RI, Senayan, Jakarta, Rabu (7/5/2025).
Dalam konferensi pers tersebut, tiga dokter perwakilan pejuang kemanusiaan Indonesia tersebut menceritakan langsung bagaimana kisah dan pengalaman mereka saat terjun langsung memberikan bantuan kemanusiaan di Gaza.
Kisah mereka diharapkan dapat memberikan gambaran yang lebih jelas mengenai kondisi di lapangan dan menjadi masukan berharga dalam penyusunan bantuan yang akan disalurkan melalui Panja Nasional.
“Setiap hari dan setiap waktu kami mendengar suara drone, ledakan bom dan seringnya ambulans kita melihat ambulans masuk ke kamar jenazah atau ke ruang emergensi rumah sakit dan lalu kami akan bekerja jumlah pasien satu hari bisa mencapai 1000 pasien di IGD dan operasi 24 jam tidak pernah berhenti apa yang kami lakukan sesuai dengan bidang kami masing-masing,” kata Basuki
Prita juga menceritakan pengalamannya sebagai dokter spesialis obstetri dan ginekologi.
Ia menceritakan banyaknya kelahiran kembar terjadi di Gaza. Namun di balik itu, angka kelahiran prematur dan tingkat keguguran juga tinggi di Gaza, disebabkan oleh kontaminasi logam berat dan kelelahan yang dialami ibu-ibu di Gaza.
Senayan Declaration
Ketua BKSAP Mardani Ali Sera menyampaikan dalam PUIC 2025 yang akan digelar di Jakarta, 12-15 Mei 2025 mendatang, Indonesia akan menggaungkan dan mengajak negara anggota OKI bersama menyuarakan kemerdekaan Palestina.
“Isu utama yang sudah kita draf untuk Senayan Declaration adalah tentang Palestina. Kita bukan cuma mengutuk zionis Israel, tapi kita mengajak kerja sama, kolaborasi dari seluruh negara anggota OKI, dalam parlemen OKI ini, dan membawanya ke forum internasional. Insyaallah Senayan Declaration akan sangat jelas menyuarakan kemerdekaan Palestina,” jelasnya. (J05)
Update berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran favoritmu akses berita Waspada.id WhatsApp Channel dan Google News Pastikan Kamu sudah install aplikasi WhatsApp dan Google News.