Jakarta, CNBC Indonesia - Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump dan Pemimpin Korea Utara (Korut) Kim Jong Un sepertinya jadi bertemu "4 mata". Intelijen Korea Selatan (Korsel) mengatakan pertemuan keduanya tengah dipersiapkan dan akan berlangsung tahun depan.
Sebelumnya, Trump telah berulang kali menyatakan keinginannya untuk melanjutkan diplomasi tatap muka dengan Kim Jong Un. Tetapi hal itu belum dapat dilakukannya dalam tur diplomatiknya ke Asia minggu lalu.
Kim Jong Un sendiri sudah menunjukkan sedikit minat untuk memperbarui diplomasi dengan Trump. Di masa jabatan Trump pertama, 2017-2021, keduanya pernah bertemu tiga kali.
"Badan Intelijen Nasional Korsel (NIS) menilai bahwa Kim berniat untuk berdialog dengan Amerika Serikat dan akan mengupayakan kontak jika kondisinya mendukung," ujar seorang anggota parlemen oposisi yang juga sekretaris komite intelijen majelis nasional, Lee Sung kwon, sebagaimana dimuat NBC, dimuat Rabu (5/11/2025).
"KTT tersebut dapat diadakan setelah latihan militer gabungan AS-Korsel yang dijadwalkan pada bulan Maret," tambahnya.
Lee mengatakan bahwa NIS telah memberi pengarahan kepada para anggota parlemen bahwa soal ini. Dikatakan pula bahwa Kim tampaknya sedang menyesuaikan nada retorikanya dengan mempertimbangkan kemungkinan perundingan.
Sayangnya, belum ada konfirmasi dari Gedung Putih. Seorang pejabat mengatakan tidak ada pertemuan yang akan diumumkan saat ini.
"Kebijakan AS terhadap Korea Utara tidak berubah. Presiden Trump tetap terbuka untuk berunding dengan Kim Jong Un, tanpa prasyarat apa pun," kata pejabat tersebut.
Di masa jabatan pertama Trump sebagai Presiden AS, meski sudah bertemu tiga kali, perundingan denuklirisasi gagal antara Trump dan Kim Jong Un. Ketidaksepakatan mengenai sanksi AS terhadap Korut menjadi penyebab.
Sejak itu, Kim Jong Un telah memajukan program rudal balistik dan nuklirnya serta memperoleh pengaruh melalui kemitraan keamanan dengan Rusia yang mencakup pengiriman artileri dan pasukan untuk membantu Moskow dalam perangnya melawan Ukraina. Kim dan pejabat Korut lainnya telah berulang kali mengatakan bahwa mereka tidak bersedia bernegosiasi dengan AS kecuali Washington setuju untuk menerimanya sebagai kekuatan nuklir, dengan Pyongyang pada hari Sabtu menepis gagasan denuklirisasi sebagai "impian kosong".
(sef/sef)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Kim Jong Un Resmikan Waikiki Korut, Bisa Pakai Baju Renang Warna-Warni

3 hours ago
4

















































