Fenomena Listrik di Atap Genteng Menjamur di RI

6 hours ago 4

Jakarta, CNBC Indonesia - Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mencatat tren penggunaan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) Atap di Indonesia semakin meningkat pesat. Hal ini menunjukkan semakin tingginya kesadaran masyarakat dan pelaku usaha terhadap penggunaan energi bersih.

Direktur Jenderal Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi (EBTKE) Eniya Listiani Dewi mengatakan bahwa peningkatan signifikan terjadi terutama di sektor industri, warehouse, mal, dan tempat parkir. Pusat-pusat tersebut saat ini banyak beralih menggunakan sistem PLTS atap.

"Karena permintaan banyak sekali. Industri-industri sekarang sudah menginginkan adanya semua warehouse-nya harus tertutup juga dengan PLTS. Lalu parkirnya, tempat parkir dan lain sebagainya," ungkap Eniya dalam program Prabowonomics CNBC Indonesia, dikutip Senin (3/11/2025).

Menurut Eniya, pihaknya optimistis kapasitas terpasang PLTS Atap pada tahun ini akan bertambah. Terlebih, pemerintah menargetkan kapasitas terpasang PLTS atap di Indonesia dapat mencapai 2 gigawatt (GW) hingga 2028.

"Bahkan kita kemarin meresmikan yang di atas mall. Jadi di atas gedung tinggi itu terbesar juga. Kita resmikan di Jakarta dan ini minatnya luar biasa. Kita akan terus menambah kuota PLTS Atap," katanya.

Sebelumnya, PT PLN (Persero) mengungkapkan dampak yang ditimbulkan dari pemasangan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) Atap terhadap sistem kelistrikan perusahaan.

Direktur Utama PT PLN Enjiniring Chairani Rachmatullah mendukung upaya pemerintah dalam menggenjot pemanfaatan PLTS Atap di Indonesia, meskipun hal ini berdampak pada keandalan trafo untuk PLTS Atap.

"Kalau semua PLTS Atap dipasang sekaligus ada kemungkinan trafo kami tidak kuat, sehingga malah menyebabkan pemadaman," kata Chairani dalami dalam webinar Meneropong Pencapaian ESG di Tengah HUT RI ke-80, Kamis (25/9/2025).

Meski demikian, PLN terus mengupayakan untuk melakukan perbaikan terhadap infrastruktur transmisi maupun distribusi, sehingga PLTS Atap bisa lebih banyak masuk ke dalam sistem kelistrikan.

"Walaupun kalau secara pribadi kepentingan PLN ibu bapak, kadang-kadang pelanggan kita yang memasang rooftop itu dia turun daya lho ke PLN. Karena dia nggak nambah demand, tapi dia pengen dia green, maka dia bikin rooftop. Tapi itu ya nggak apa-apa, PLN ikutin," tambahnya.


(pgr/pgr)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Pemerintah Buka Lagi Kuota Pasang PLTS Atap per 1 Juli 2025 Ini

Read Entire Article
Berita Kasus| | | |