Geger Tokoh Oposisi Mengaku Diculik dan Diduga Disiksa Anak Presiden

3 hours ago 2

Jakarta, CNBC Indonesia - Menteri Kehakiman Uganda mengungkapkan bahwa seorang aktivis oposisi, Eddie Mutwe, tampaknya telah mengalami penyiksaan setelah sebelumnya diklaim ditahan secara pribadi oleh putra Presiden Yoweri Museveni. Pernyataan ini muncul setelah Mutwe, yang juga merupakan kepala pengawal pemimpin oposisi Bobi Wine, dihadapkan ke pengadilan dalam kondisi fisik yang memprihatinkan.

Kasus ini mencuat ke publik setelah Jenderal Muhoozi Kainerugaba, putra tertua Presiden Museveni dan Kepala Staf Pertahanan Uganda, menyatakan secara terbuka di media sosial bahwa ia telah "menangkap" Mutwe dan menahannya di ruang bawah tanah rumahnya.

Dalam unggahannya di platform X, Kainerugaba menulis bahwa ia menangkap Mutwe "seperti belalang" dan menyebut bahwa dirinya "menggunakannya sebagai samsak tinju."

Pernyataan tersebut menuai kecaman luas, dan pada Senin (5/5/2025), Mutwe akhirnya muncul di pengadilan untuk menghadapi tuduhan perampokan. Namun, penampilannya mengundang kekhawatiran serius.

Dalam pernyataan resminya, Menteri Kehakiman Norbert Mao mengatakan bahwa Mutwe "muncul di pengadilan dalam kondisi lemah secara fisik dan menunjukkan tanda-tanda telah disiksa."

"Menyeret tersangka yang ditahan secara ilegal, disiksa, dan diperlakukan secara brutal ke pengadilan adalah bentuk pelecehan terhadap proses peradilan," tegas Mao, dilansir Reuters.

Ia, yang juga merupakan pemimpin partai oposisi dan diangkat sebagai menteri pada 2022, tidak secara langsung menyebut siapa pelaku penyiksaan, namun mendesak agar pengadilan menangani kasus ini dengan cepat dan adil.

Diduga Diculik dan Disiksa Putra Presiden

Mutwe diketahui menghilang sejak 27 April, setelah ditangkap oleh sekelompok pria bersenjata berseragam di dekat ibu kota Kampala. Partai tempat Mutwe bernaung, National Unity Platform (NUP), menyatakan bahwa ia tidak diketahui keberadaannya hingga kemudian Kainerugaba sendiri mengklaim telah menahannya.

Pada Kamis lalu, Komisi Hak Asasi Manusia Uganda, yang merupakan badan pemerintah, mengeluarkan perintah kepada Kainerugaba untuk segera membebaskan Mutwe. Namun perintah tersebut diabaikan, dan Mutwe justru dipindahkan ke tahanan resmi dengan tuduhan perampokan yang masih belum jelas.

Pengacara Mutwe, Magellan Kazibwe, menambahkan bahwa kliennya mengaku disiksa setiap hari selama dalam tahanan tidak resmi tersebut. "Ia mengatakan kepada saya bahwa ia telah mengalami penyiksaan setiap hari, termasuk disetrum listrik saat ditahan oleh putra presiden," kata Kazibwe.

Kainerugaba dikenal sebagai sosok kontroversial yang kerap melontarkan pernyataan ekstrem di media sosial. Pada Januari lalu, ia sempat menulis di X bahwa dirinya ingin memenggal kepala Bobi Wine, pemimpin NUP dan rival politik terbesar ayahnya.

Yoweri Museveni sendiri telah memimpin Uganda sejak 1986 dan diperkirakan akan mencalonkan diri kembali dalam pemilihan presiden yang dijadwalkan berlangsung Januari tahun depan.

Banyak pengamat percaya bahwa Muhoozi Kainerugaba tengah dipersiapkan untuk menggantikan ayahnya sebagai presiden, sebuah skenario yang semakin mengkhawatirkan bagi kalangan oposisi dan pegiat hak asasi manusia.

Pemerintah Museveni selama ini telah berulang kali dituduh melakukan pelanggaran hak asasi manusia secara sistematis, termasuk penculikan, penahanan ilegal, hingga penyiksaan terhadap aktivis oposisi. Tuduhan-tuduhan ini kerap dibantah oleh pemerintah, meskipun bukti-bukti lapangan terus bermunculan.

"Ini bukan hanya persoalan satu orang yang disiksa," ujar seorang aktivis HAM Uganda yang tak ingin disebutkan namanya. "Ini adalah cerminan betapa aparat keamanan telah menjadi alat politik keluarga penguasa."


(luc/luc)

Saksikan video di bawah ini:

Video: Dukung TKDN, Produsen Alkes Masih Terkendala Bahan Baku

Next Article Potret Perang Arab Lahirkan 'Gaza Baru', Pasukan Pemberontak Menggila

Read Entire Article
Berita Kasus| | | |