GOTO Buka Suara Soal Merger dan Escrow Account US$ 300 Juta di Singapura

2 hours ago 3

Jakarta, CNBC Indonesia - PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) buka suara terkait rencana agenda Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) yang dijadwalkan pada 17 Desember 2025. Sebelumnya, rapat ini disebut menjadi salah satu langkah menjelang potensi merger perseroan dengan Grab.

Dalam keterangannya, manajemen GOTO menegaskan bahwa RUPSLB tersebut tidak berkaitan dengan rencana tindakan korporasi apapun, termasuk merger. Perseroan menyebut agenda rapat merupakan bagian dari praktik tata kelola perusahaan yang baik (good corporate governance) dan tidak perlu menimbulkan kekhawatiran.

Perseroan menegaskan agenda resmi RUPSLB akan disampaikan pada 25 November 2025 setelah dilakukan proses penelaahan menyeluruh oleh Direksi, Dewan Komisaris, serta komite-komite terkait. Perseroan menekankan bahwa seluruh jajaran manajemen berkomitmen bertindak profesional serta mengutamakan kepentingan perusahaan dan pemangku kepentingan.

Dalam kesempatan yang sama, perseroan menanggapi pemberitaan yang menyebut adanya "escrow fund" sebesar US$300 juta di Singapura terkait transaksi strategis dengan Grab dan spekulasi pembelian saham GoTo milik Telkomsel, perseroan membantah keras kabar tersebut. GOTO pun telah memberikan klarifikasi resmi melalui situs Bursa Efek Indonesia pada 11 November 2025.

"Menegaskan bahwa informasi tersebut adalah tidak benar dan menyesatkan. Perseroan telah menyampaikan penjelasan Perseroan terhadap berita-berita yang beredar di masyarakat," sebagaimana dikutip dsri Keterbukaan Informasi BEI, Rabu, (12/11/2025).

Sebagai perusahaan publik, GOTO menegaskan kepatuhannya terhadap seluruh ketentuan pasar modal dan peraturan perundang-undangan di Indonesia. Perseroan berkomitmen untuk selalu menyampaikan informasi secara transparan, akurat, dan tepat waktu sesuai ketentuan yang berlaku.

GOTO juga mengimbau agar media dan masyarakat lebih bijak dalam mencermati pemberitaan yang beredar. Manajemen meminta publik hanya mengacu pada informasi resmi yang dikeluarkan oleh perseroan melalui saluran komunikasi resmi.

Perseroan menambahkan bahwa pemberitaan mengenai merger atau isu korporasi lainnya tidak memiliki relevansi terhadap kegiatan operasional maupun kelangsungan usaha. Fokus utama GOTO saat ini adalah menjalankan strategi bisnis yang mampu menciptakan nilai jangka panjang bagi pemegang saham.

Sebelumnya, ramai di media bahwa RUPSLB GOTO memiliki salah satu agenda untuk mengganti Patrick Walujo dari posisi Direktur Utama. Isu tersebut muncul di tengah spekulasi bahwa GOTO dan Grab akan melanjutkan negosiasi akuisisi yang sempat tertunda.

Spekulasi semakin kuat setelah Menteri Sekretaris Negara Prasetyo Hadi mengonfirmasi bahwa pemerintah tengah berdialog dengan kedua perusahaan terkait peluang merger. Ia menyebut pembahasan dilakukan bersamaan dengan penyempurnaan Peraturan Presiden (Perpres) tentang ojek online yang juga melibatkan sejumlah pemangku kepentingan.

Prasetyo menuturkan bahwa pembahasan turut melibatkan Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (BPI Danantara). Ia meminta publik bersabar karena proses tersebut mencakup aspek korporasi yang kompleks dan masih dalam tahap pembicaraan awal.

Chief Investment Officer (CIO) BPI Danantara Pandu Sjahrir menegaskan bahwa prinsip bisnis ke bisnis (business to business/B2B) menjadi faktor utama dalam rencana merger tersebut. Ia menyatakan pihaknya akan mendukung jika penggabungan dua bisnis digital itu menguntungkan secara komersial dan sejalan dengan masukan dari pemerintah.


(ayh/ayh)
[Gambas:Video CNBC]

Next Article Beban Turun, Pendapatan GOTO Naik 11% di Semester I-2025

Read Entire Article
Berita Kasus| | | |