Hadiri Sidang Konklaf, Momen Kardinal Suharyo Tiba di Vatikan

15 hours ago 8
CNBC Indonesia News Foto News

Foto Internasional

Reuters, AFP, CNBC Indonesia

07 May 2025 08:30

Kardinal Ignatius Suharyo Hardjoatmodjo tiba untuk menghadiri pertemuan jemaat umum menjelang konklaf untuk memilih paus berikutnya di Roma, Italia, Selasa, (6/5/2025).  (Dimitar DILKOFF / AFP)

Kardinal Ignatius Suharyo Hardjoatmodjo tiba untuk menghadiri pertemuan jemaat umum menjelang konklaf untuk memilih paus berikutnya di Roma, Italia, Selasa, (6/5/2025). Pertemuan jemaat umum ini merupakan hari terakhir sebelum dimulainya konklaf. (Dimitar DILKOFF / AFP)

Kardinal Ignatius Suharyo Hardjoatmodjo tiba untuk menghadiri pertemuan jemaat umum menjelang konklaf untuk memilih paus berikutnya di Roma, Italia, Selasa, (6/5/2025).  (Dimitar DILKOFF / AFP)

Kedatangan Kardinal Ignatius Suharyo Hardjoatmodjo nampak diserbu oleh awak media yang ada di Vatikan. (REUTERS/Hannah McKay)

Kardinal Ignatius Suharyo Hardjoatmodjo tiba untuk menghadiri pertemuan jemaat umum menjelang konklaf untuk memilih paus berikutnya di Roma, Italia, Selasa, (6/5/2025).  (Dimitar DILKOFF / AFP)

Nantinya Kardinal Ignatius Suharyo Hardjoatmodjo akan ikut bersama para kardinal dari negara lain yang hadir akan membahas masa depan Gereja. (REUTERS/Amanda Perobelli)

Kardinal Ignatius Suharyo Hardjoatmodjo tiba untuk menghadiri pertemuan jemaat umum menjelang konklaf untuk memilih paus berikutnya di Roma, Italia, Selasa, (6/5/2025).  (Dimitar DILKOFF / AFP)

Konklaf juga akan memberikan kesempatan kepada para kardinal yang kurang dikenal untuk tampil ke depan dan menjadi "papabile" – calon paus. (Andreas SOLARO / AFP)

Kardinal Ignatius Suharyo Hardjoatmodjo tiba untuk menghadiri pertemuan jemaat umum menjelang konklaf untuk memilih paus berikutnya di Roma, Italia, Selasa, (6/5/2025).  (Dimitar DILKOFF / AFP)

Pertemuan yang bersifat rahasia tersebut akan dimulai pada Rabu (7/5) di Kapel Sistina, di mana hanya sekitar 133 kardinal yang berusia di bawah 80 tahun yang akan diizinkan masuk untuk memilih pemimpin berikutnya dari Gereja Katolik yang beranggotakan 1,4 miliar orang. (REUTERS/Amanda Perobelli)


Read Entire Article
Berita Kasus| | | |