Senjata Makan Tuan! Muncul Korban Baru Efek Horor Perang Dagang Trump

16 hours ago 6

Jakarta, CNBC Indonesia - Pada hari Kamis (3/4/2025) lalu, Presiden AS Donald Trump menabuh perang dagang, dengan mengumumkan kenaikan tarif bea masuk (BM) atas barang-barang yang diimpor dari berbagai negara, termasuk Indonesia. Trump memutuskan menaikkan tarif dasar, memberlakukan tarif resiprokal atau timbal balik, dan mengenakan besaran khusus untuk tarif BM sektoral.

Langkah itu, menurut Trump, dilakukan untuk mengembalikan kekuatan ekonomi AS. Kata dia, selama ini negara-negara di dunia telah memperlakukan barang produksi AS tidak adil.

Seyogiyanya, tarif resiprokal dan sektoral itu mulai berlaku 9 April 2025 lalu. Namun, Trump memutuskan untuk menunda selama 90 hari.

Kini, kebijakan Trump mengenakan tarif impor yang tinggi telah menimbulkan efek domino. Bukannya makin membaik, justru kebijakan itu jadi bumerang bagi ekonomi AS.

Maskapai Penerbangan di AS Terpuruk

Kali ini, perang dagang yang digencarkan Trump makan korban baru "senjata makan tuan", yaitu sektor penerbangan. Khususnya, penerbangan berbiaya rendah alias low cost carrier (LCC).

Reuters melaporkan, maskapai LCC di AS mulai melakukan pemangkasan dan efisiensi demi menjaga marjin keuntungan.

"Penurunan permintaan akibat perang dagang Presiden Donald Trump membuat semua maskapai penerbangan AS terpuruk. Dan, yang paling parah merasakan efeknya adalah maskapai penerbangan berbiaya rendah," tulis Reuters, Rabu (7/5/2025).

Di antaranya disebutkan ada Southwest, Frontier, dan Jetblue, maskapai LCC yang tengah mengalami penurunan marjin operasional yang tajam pada kuartal pertama tahun 2025. Hal itu disimpulkan dengan membandingkan kinerja marjin maskapai Delta dan United Airlines yang dilaporkan bertahan di tengan penurunan permintaan penerbangan.

Diprediksi, gap atau kesenjangan marjin antara maskapai LCC dengan yang berlayanan penuh akan semakin lebar. Hal ini terjadi di tengah ancaman perlambatan pertumbuhan ekonomi dan potensi kenaikan inflasi.

Kondisi yang dialami maskapai LCC ini dikabarkan adalah lanjutan tekanan yang terjadi sejak pascapandemi.

Dilaporkan, maskapai LCC kini mulai memangkas kapasitas atau kursi yang tersedia untuk melindungi margin mereka. Sementara, United dan Delta menambah penerbangan dan menerima pemesanan dengan tarif yang lebih rendah.


(dce/dce)

Saksikan video di bawah ini:

Video: Trump Ancam Negara Yang Impor Minyak & Petrokimia dari Iran

Next Article Warning Xi Jinping untuk Trump, Blak-blakan Perang Dagang AS-China

Read Entire Article
Berita Kasus| | | |