Harga Makanan Sampai Game Bakal Naik karena Trump, Ini Daftarnya

6 hours ago 2
Daftar Isi

Jakarta, CNBC Indonesia - Sejumlah perusahaan besar Amerika Serikat mengumumkan rencana kenaikan harga produk imbas kebijakan tarif Presiden Donald Trump. Kebijakan ini mencakup tarif dasar 10% untuk sebagian besar barang impor dan 30% untuk barang dari Tiongkok.

Melansir CNN.com, Trump juga menetapkan tarif lebih tinggi untuk komoditas tertentu seperti baja dan aluminium. Banyak perusahaan memperingatkan bahwa mereka tak akan "menanggung" beban tambahan tersebut seperti yang disarankan Trump.

Artinya, masyarakat AS harus bersiap menghadapi kenaikan harga untuk kebutuhan sehari-hari mulai dari bahan makanan hingga kendaraan. Beberapa perusahaan yang sudah mengisyaratkan kenaikan harga antara lain Walmart, Ford, Best Buy, hingga perusahaan mainan Mattel.

Walmart

Walmart menyatakan pada 15 April bahwa harga produk mereka akan naik karena tarif impor dinilai "terlalu tinggi," khususnya untuk barang buatan Tiongkok. CEO Walmart Douglas McMillon mengatakan bahwa pihaknya tak mampu menahan tekanan tarif mengingat margin ritel yang tipis.

Harga-harga baru diperkirakan mulai berlaku akhir Mei dan akan naik signifikan pada Juni mendatang. Hal ini disampaikan langsung oleh CFO Walmart John David Rainey.

Mattel

Produsen mainan Mattel pada 6 Mei menyebutkan bahwa tarif impor membuat mereka harus menaikkan harga. CEO Ynon Kreiz menjelaskan bahwa meski 40%-50% produknya tetap dijual di bawah US$20 atau sekitar Rp 324.280, ia mendorong penghapusan tarif untuk mainan di seluruh dunia.

Trump sempat mengancam Mattel dengan tarif 100% jika terus mengimpor mainan. Ia mengatakan Mattel "tidak akan menjual satu pun mainan di AS" bila kebijakan itu diterapkan.

Best Buy

Retailer elektronik Best Buy sudah mengingatkan sejak Maret bahwa para vendor akan meneruskan beban tarif kepada konsumen. Ini berarti harga barang elektronik berpotensi naik dalam waktu dekat.

Beberapa komponen elektronik memang masih dikecualikan dari tarif. Namun pengecualian ini bersifat sementara dan bisa dicabut kapan saja.

Nintendo dan Sony

Nintendo menunda peluncuran konsol Switch 2 karena kekhawatiran soal tarif. Meski harga konsol tetap di US$450, aksesori akan mengalami penyesuaian harga sejak 2 April lalu.

Sony juga memberi sinyal kemungkinan menaikkan harga produk PlayStation. CFO Sony Lin Tao menyatakan bahwa biaya tambahan bisa diteruskan kepada konsumen.

Shein dan Temu

Retailer asal Tiongkok, Shein dan Temu, sebelumnya diuntungkan oleh aturan "de minimis" yang membebaskan barang di bawah US\$800 dari tarif. Namun, Trump kini telah menghapus aturan itu lewat perintah eksekutif.

Temu menyatakan akan menyesuaikan harga mulai 25 April akibat kenaikan biaya operasional. Shein juga mengumumkan kebijakan serupa untuk menjaga kualitas produk.

Keduanya sudah menaikkan harga sejumlah produk. Misalnya, dua kursi teras di Temu naik dari US$61,72 menjadi US$70,17 dalam satu hari, sementara baju renang di Shein naik 91% dari US$4,39 ke US$8,39.

Ford dan Subaru

Mobil impor dikenakan tarif 25% dan sebagian besar suku cadang menghadapi beban serupa. Beberapa produsen memang masih bisa mengajukan pengembalian sebagian tarif.

Ford berencana menaikkan harga mobil hingga 1,5% pada paruh kedua 2025. Kebijakan ini dilakukan untuk mengimbangi lonjakan biaya akibat tarif.

Perusahaan juga memperpanjang program "employee pricing" hingga Juli untuk mendorong pembelian sebelum tarif diberlakukan. Sementara itu, Subaru menyatakan akan menaikkan harga mobil di AS, meski tanpa menyebutkan besarannya.

Subaru menyebut kenaikan dilakukan demi menjaga proposisi nilai bagi konsumen. Mereka juga menegaskan bahwa harga mobilnya tidak ditentukan oleh asal negara produksi.

Procter & Gamble, Stanley Black & Decker

Produsen kebutuhan rumah tangga Procter & Gamble mengungkap rencana menaikkan harga di beberapa kategori dan wilayah. CEO Jon Moeller menyatakan tarif bersifat inflasioner dan akan berdampak ke konsumen.

Stanley Black & Decker menaikkan harga alat-alatnya rata-rata satu digit tinggi sejak April. Perusahaan berencana melakukan kenaikan lagi pada akhir tahun ini.

Adidas

Adidas memperingatkan bahwa tarif akan membuat biaya produk di AS meningkat. CEO Bjørn Gulden menyebut ketidakpastian negosiasi membuat mereka tak tahu tarif akhir yang akan diterapkan.

Namun, ia memastikan kenaikan biaya akibat tarif akan berujung pada kenaikan harga. Adidas sedang menyesuaikan strategi untuk menghadapi situasi tersebut.


(wur)

Saksikan video di bawah ini:

Video: Walmart Keluarkan Memo PHK 1.500 Karyawan

Next Article Kabar Baik dari Xi Jinping, China Bakal Kurangi Tarif Impor Produk Ini

Read Entire Article
Berita Kasus| | | |