Prof Syawal Gultom menerima ulos. Waspada.id/Ist
Ukuran Font
Kecil Besar
14px
MEDAN (Waspada.id) : Guru Besar Universitas Negeri Medan (Unimed) sekaligus tokoh pendidikan nasional, Prof. Dr. Syawal Gultom, M.Pd., tampil sebagai narasumber dalam kegiatan The 2nd International Conference on Economic Sustainability (IECES) yang diselenggarakan oleh Fakultas Ekonomi Unimed, 30 Oktober 2025.
Kegiatan tersebut berlangsung di Auditorium Unimed dan dihadiri lebih dari 1.300 peserta, terdiri atas dosen serta mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Medan.
Scroll Untuk Lanjut Membaca

IKLAN
Dalam paparannya yang berjudul “Educational Perspective for Sustainable Economics”, Prof. Syawal menjelaskan pentingnya menempatkan pendidikan sebagai unsur utama dalam pembangunan ekonomi yang berkelanjutan. Prof. Syawal menegaskan bahwa pertumbuhan ekonomi yang tidak disertai dengan pembangunan manusia akan kehilangan makna dan arah.
Mengutip pemikiran ekonom peraih Nobel Amartya Sen dan mantan Presiden Amerika Serikat John F. Kennedy, Prof. Syawal menekankan bahwa pertumbuhan ekonomi tanpa investasi pada pengembangan manusia bersifat tidak etis, dan kemajuan ekonomi tanpa kemajuan sosial hanya akan membuat sebagian besar manusia tertinggal. Pandangan tersebut, menurut Prof. Syawal, sangat relevan dengan kondisi Indonesia saat ini, di mana pertumbuhan ekonomi belum sepenuhnya menurunkan angka kemiskinan.
“Indonesia memang tumbuh secara ekonomi, tetapi masih ada sekitar 23,85 juta penduduk yang hidup di bawah garis kemiskinan. Ini menunjukkan bahwa pertumbuhan ekonomi Indonesia belum merata dan belum berpihak kepada kesejahteraan rakyat,” ujarnya.
Lebih lanjut, Prof. Syawal menjelaskan bahwa pendidikan memiliki peran strategis dalam memperbaiki arah pembangunan nasional. Melalui pendidikan, masyarakat dapat memahami nilai-nilai keadilan, tanggung jawab sosial, serta kepedulian terhadap lingkungan. Prof. Syawal juga menyoroti pentingnya inovasi sebagai kunci kemajuan bangsa.
Lanjut Prof. Syawal, berdasarkan Global Innovation Index, Indonesia masih berada di peringkat keenam di kawasan Asia. Rendahnya daya inovasi tersebut bukan semata-mata karena keterbatasan sumber daya, melainkan karena sistem pendidikan yang belum sepenuhnya menumbuhkan kreativitas dan kebebasan berpikir.
“Tidak ada jalan lain untuk meningkatkan daya saing dan menurunkan kemiskinan selain melalui pendidikan yang menumbuhkan inovasi,” tegas Ketua Senat Unimed ini.
Dalam kesempatan tersebut, Prof. Syawal juga menguraikan lima pilar pendidikan yang berperan penting dalam membangun ekonomi berkelanjutan, yaitu:
- Menumbuhkan kesadaran dan pemahaman nilai kemanusiaan sebagai dasar pembangunan ekonomi yang adil.
- Mengembangkan pemikiran etis dan kritis, agar masyarakat mampu menilai praktik ekonomi secara moral.
- Menumbuhkan tanggung jawab sosial dan lingkungan, dengan memahami keterkaitan antara ekonomi, masyarakat, dan alam.
- Mencetak inovator dan pemimpin masa depan yang berkarakter, jujur, serta berorientasi pada kemaslahatan publik.
- Mengintegrasikan pendidikan dengan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs), seperti pengentasan kemiskinan, kesetaraan gender, dan pelestarian lingkungan.
Pada bagian akhir paparannya, Prof. Syawal menyimpulkan bahwa pendidikan merupakan fondasi utama bagi ekonomi berkelanjutan. Melalui pendidikan, manusia dibentuk untuk berpikir rasional, berperilaku etis, dan bertanggung jawab terhadap masyarakat serta lingkungannya.
“Pendidikan adalah dasar bagi peradaban ekonomi yang berkeadilan. Melalui pendidikan, kita mencetak manusia yang mampu berpikir, bertindak, dan mengambil keputusan berdasarkan nilai-nilai kemanusiaan,” ujarnya. Prof. Syawal juga menegaskan komitmennya bahwa upaya membangun bangsa harus dimulai dari membangun sekolah.
“Bangun negeri dari sekolah,” tegasnya.
Kegiatan IECES 2025 yang berlangsung dengan antusias menjadi forum penting bagi para akademisi untuk memperkuat pemahaman tentang hubungan antara pendidikan, ekonomi, dan keberlanjutan. Melalui pandangan Prof. Syawal, peserta diajak melihat bahwa pendidikan tidak hanya berfungsi mencetak tenaga kerja, tetapi juga menjadi instrumen strategis dalam membangun bangsa yang adil, berdaya saing, dan berkelanjutan.
Kegiatan IECES 2025 dibuka secara resmi oleh Rektor Universitas Negeri Medan, Prof. Dr. Baharuddin, ST., M.Pd. Turut hadir dalam kegiatan tersebut Wakil Rektor Unimed, Sekretaris Senat, para dekan di lingkungan Unimed, ketua lembaga, serta sejumlah narasumber internasional, antara lain Assoc. Prof. Dr. M. Nazri Bin M. Nur, Dr. Mohammad Zubir Abd. Mazid, dan Dr. Erialdi Bin Syarial dari Universiti Kebangsaan Malaysia; Dr. Antoinette Flyenn dari Irlandia; serta Iwan A. J. Siantur, Ph.D. dari Amerika Serikat.
Dekan Fakultas Ekonomi Unimed, Dr. Haikal Rahman, M.Si., menyampaikan apresiasi dan terima kasih kepada seluruh pihak yang telah mendukung serta menyukseskan kegiatan IECES 2025. Dr. Haikal berharap hasil dari seminar ini dapat memberikan kontribusi nyata bagi pengembangan ilmu pengetahuan dan kebijakan ekonomi berkelanjutan di Indonesia.(id14)
Update berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran favoritmu akses berita Waspada.id WhatsApp Channel dan Google News Pastikan Kamu sudah install aplikasi WhatsApp dan Google News.






















































